Semarang, UP Radio – 214 taruna Politeknik Bumi Akpelni menjalani prosesi wisuda (14/9) pagi. Wisudawan telah dibekali beragam ilmu serta pengembangan karakter untuk dapat bersaing di kemaritiman baik ditingkat Nasional maupun kancah Internasional.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Wiyata Dharma H Soenarto menyatakan, pengembangan ilmu kemaritiman tidak cukup hanya dilakukan oleh lembaga pendidikan, melainkan harus juga didukung oleh semua pihak yang bersinergi. Selain itu, ilmu pengetahuan juga harus dapat dimanfaatkan bagi peningkatan taraf kehidupan masyarakat.
Satu ilmu kemaritiman yang sedang dikaji adalah sistem telekomunikasi maritim yang terkait erat dengan keselamatan pelayaran.
Saat ini Politeknik Bumi Akpelni berkoordinasi bersama Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika untuk dua hal.
“Pertama, pelaksanaan ujian dan sertifikasi Operator Radio Umum (ORU) secara mandiri di kampus, sudah dimulai pada September 2019 dan kerjasama dalam mendidik masyarakat nelayan dalam penggunaan frekuensi radio yang diijinkan sesuai ketentuan sehingga tidak mengganggu komunikasi pelayaran niaga dan kedinasan dan harapan akhirnya adalah tercipta sebuah keselamatan pelayaran,” kata Soenarto saat press conference Wisuda ke-44 Politeknik Bumi Akpelni di kampus (14/9).
Selama ini Politeknik Bumi Akpelni berdampingan dan berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat nelayan di beberapa wilayah.
Selain belum lama ini, Politeknik Bumi Akpelni mendapatkan ijin dari Kementerian Riset. Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk membuka Program Studi Sarjana Terapan Transportasi Laut yang merupakan bukti komitmen Yayasan dan lembaga dalam pengembangan disiplin ilmu kemaritiman.
“Kami juga berusaha meningkatkan mutu dengan mengikuti Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, serta kemudian ditambah Standar Penelitian dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat,” tuturnya.
Ketua Umum Yayasan Wiyata Dharma Dr Capt Sri Untung, M.Mar menyatakan, wisuda bukan berarti berhenti belajar, namun justru saat dimana kedewasaan para wisudawan diuji untuk terus belajar meski tanpa jadwal dan dosen. Ia melanjutkan, selesai belajar di perguruan tinggi itu bukan berarti kita telah selesai belajar, karena justru dalam kehidupan itu sendiri, terjadi proses belajar yang tidak pernah berakhir.
“Pendidikan dan pelajaran yang anda terima, tentu juga telah mempertajam penalaran dan logika, memperkuat etika, moral, dan idealisme yang dibangun pada diri wisudawan,” tambahnya.
Sementara Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt Cahya Fajar Budi Hartanto M Mar Msi melaporkan, pada wisuda ke- 44 ini berhasil meluluskan 214 taruna yang terdiri dari 31 taruna Nautika, 47 taruna Teknika dan 136 taruna Tatalaksana. Sampai saat ini Politeknik Bumi Akpelni telah meluluskan sebanyak 7208 lulusan.
Pada wisuda kali ini yang dinyatakan sebagai lulusan terbaik untuk Program Studi Nautika, Nor Dwi Prasetyo dengan indeks prestasi kumulatif 3,55 sedangkan untuk Program Studi Teknika dengan indeks prestasi kumulatif 3,31 atas nama Melkias Londong dan Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan, Prasetyo Aji Perdana dengan indeks prestasi kumulatif 3,69.
Lulusan Politeknik Bumi Akpelni, sebelum diwisuda sudah banyak yang telah diterima di berbagai perusahaan pelayaran. Sekitar 50 persen dari taruna yang diwisuda kali ini sudah bekerja sehingga pihaknya harus membuatkan surat ijin untuk tidak bekerja dan bisa mengikuti wisuda. (ksm)