34 Tim ICS Disiapkan untuk Jaga Pasar Kota Semarang Nyaman dan Aman Pangan

Semarang, UP Radio – Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang resmi mengukuhkan 34 Tim Internal Control System (ICS) guna memperkuat program Pasar Kota Semarang Nyaman, Bersih, dan Aman Pangan (PASEMARANG).

Pengukuhan dan penyerahan Surat Keputusan (SK) Tim ICS berlangsung di Hotel Pandanaran Semarang pada Rabu, 5 November 2025.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih mengatakan, pembentukan tim ini menjadi langkah penting untuk menjaga keamanan pangan serta meningkatkan kenyamanan dan kebersihan di pasar kota Semarang.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

“Saat ini ada 52 pasar di Kota Semarang, dan sebanyak 46 di antaranya menjual pangan segar. Kami harapkan seluruh pasar tersebut menerapkan program PASEMARANG agar masyarakat merasa aman dan nyaman berbelanja di pasar tradisional maupun modern,” ujar Endang.

Endang menyebut, sebelumnya Pasar Johar Selatan pernah dinobatkan sebagai pasar terbaik dalam program PASEMARANG tingkat nasional. Keberhasilan itu kemudian direplikasi di Pasar Pedurungan, dan kini Dishanpan mendorong agar seluruh pasar mengikuti langkah serupa.

“Pasar tradisional juga bisa bersaing dengan pasar modern jika dikelola higienis, bersih, dan sanitasinya baik. Karena itu, kami ingin semua pasar di Semarang memiliki standar keamanan pangan yang tinggi,” katanya.

Dalam program ini, pihaknya turut menggandeng berbagai instansi teknis seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perkim, Tata Ruang, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, dan Dinas Perdagangan. Selain itu, BPOM juga dilibatkan untuk memastikan produk pangan di pasar bebas dari bahan berbahaya.

“Tim ICS terdiri dari koordinator yang merupakan lurah pasar dan anggota dari kalangan pedagang. Mereka akan menjadi penggerak utama menjaga kebersihan, higienitas, serta mengawasi keamanan pangan di pasar,” jelas Endang.

Ia menambahkan, setiap pasar akan dievaluasi melalui sistem penilaian bertingkat, mulai dari grade 3 hingga grade 1. Pasar yang sudah memenuhi standar akan dinaikkan ke grade berikutnya.

“Kami terus melakukan sosialisasi agar pedagang memahami pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Harapan kami, pasar tradisional tidak lagi menjadi tempat yang dianggap kotor, tetapi nyaman untuk dikunjungi,” tegasnya.

Meski demikian, Endang mengakui masih ditemukan sejumlah pelanggaran di beberapa pasar besar, seperti penggunaan boraks pada mi basah dan formalin pada ikan asin.

“Temuan ini menjadi perhatian kami untuk segera ditindaklanjuti agar tidak terulang,” ujarnya. (*)

[the_ad id="40099"]
Advertisement