53 SD di Semarang Terdampak Banjir, Disdik: Pembelajaran Bisa Lewat Daring

Semarang, UP Radio – Sebanyak 53 sekolah dasar (SD) di Kota Semarang, terdampak banjir akibat curah hujan yang masih tinggi hingga menyebabkan puluhan sekolah tergenang.

Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan menambahkan, update data terbaru pukul 18.00 petang, Kamis, 30 Oktober 2025, khusus SD ada 53 sekolah yang terdampak banjir.

Rinciannya di Kecamatan Genuk ada 8 sekolah, Pedurungan ada 12 sekolah, Gayamsari ada 15 sekolah, Semarang Timur 17 sekolah. Kemudian Semarang Barat 1 sekolah.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Pada Selasa, 28 Oktober 2025, sempat ada informasi jika ada 44 SD yang terdampak. Namun data ini mengalami perubahan.

Aji menjelaskan jika data sekolah yang terdampak selalu berubah tergantung kondisi cuaca. Namun dia tidak memungkiri masih ada sekolah yang masih terendam banjir.

“Datanya selalu update, mungkin yang kemarin kebanjiran hari ini sudah mulai surut,” katanya.

Dinas Pendidikan, kata dia, menyarankan kepada satuan pendidikan untuk tidak memaksakan pembelajaran secara luring, ketika cuaca mendung ataupun hujan lebat

“Memang luring ini lebih efektif, tapi harus melihat kondisi sekolah. Misal aksesnya, kondisi sekolahnya rawan banjir atau tidak, jadi tidak boleh mereka paksakan,” ujarnya.

Situasi cuaca, kata dia, harus pihak sekolah perhatikan, agar anak-anak tidak menjadi korban. Selain itu pihak sekolah juga wajib memberikan informasi secara berkala kepada orang tua siswa.

“Misal mau daring atau luring, harus ada komunikasi juga ke orang tua,” pungkasnya.

Sebelumnya, ada 28 sekolah tingkat SD dan SMP di Semarang terdampak banjir. Jumlah tersebut belum termasuk 42 TK dan Pos Paud yang ada di Kota Lunpia.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Ali Sofyan menjelaskan pihaknya telah melakukan pendataan terkait sekolah yang terimbas banjir.

Ada 28 sekolah tingkat SD dan SMP yang terdampak. Rinciannya 21 sekolah SD dan 7 SMP.

“Kemarin ada 28 sekolah untuk tingkat SD dan SMP. Lalu ada 42 Pos Paud dan TK yang juga terdampak,” katanya. (ksm)

[the_ad id="40099"]
Advertisement