Dewan Minta Pemkot Semarang Tiru Surabaya Tingkatkan Pendapatan Parkir

Semarang, UP Radio – Pendapatan retribusi parkir di Ibu Kota Jateng, disorot oleh DPRD Kota Semarang. Dimata para wakil rakyat ini, pendapatan yang didapat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, dinilai masih kecil.

Padahal potensi parkir di Kota Semarang, dinilai sangat besar seiring berkembangnya kota lunpia ini menjadi jujukan wisata. Dewan pun menyarankan Pemkot Semarang untuk belajar dengan Pemkot Surabaya, yang bisa memaksimalkan potensi parkir sehingga pendapatan dari sisi retribusi cukup besar.

“Potensi parkir di Semarang ini sangat besar, harus ada formula yang pas sehingga bisa mengoptimalkan pendapatan parkir tepi jalan,” kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono.

Advertisement

Ia menjelaskan untuk parkir berlangganan, bisa dibilang punya potensi yang besar. Wacana tersebut sebenarnya sudah pernah digaungkan namun gagal.

Sementara saat ini inovasi yang dilakukan adalah parkir elektronik. Meski mengalami peningkatan pendapatan sebesar Rp 1 miliar, namun tetap perlu dilakukan pemetaan potensi yang kembali bisa digenjot.

“Tahun 2021 ke tahun 2022 pendapatan parkir naik Rp 1 miliar dari pendapatan tadinya Rp 2 miliar, naik menjadi Rp 3 miliar. Kita apresiasi peningkatan ini, tapi harus terus diperluas, karena potensinya besar untuk parkir tepi jalan,” jelasnya.

Dinas Perhubungan kata dia, harus melakukan kajian potensi parkir tepi jalan, potensi pendapatan, serta pengelolaan. Intinya, semakin efektif cara kerja ataupun inovasi dari Dishub yakni Parkir Elektronik ini, akan berimbas pada naiknya pendapatan parkir.

“Aktivitas masyarakat, tentu membutuhkan lahan parkir. Dari segi pengelolaan, parkir yang terdata baru sekitar 2 ribuan titik. Padahal jika dilihat, banyak ditepi jalan ini, dijadikan lahan parkir,” ujarnya.

Evaluasi kata dia harus dilakukan, termasuk meniru Pemkot Surabaya yang melibatkan berbagai sektor, seperti TNI-Polri, dan pemangku wilayah setempat. Pada tahun 2019 lalu misalnya, pendapatan dari parkir tepi jalan Pemkot Surabaya mencapai Rp 36 miliar.

“Bisa meniru Surabaya, dengan menggandeng berbagai pihak. Apalagi jika dimaksimalkan, tentu potensinya akan besar. Parkir elektronik pun bisa diperluas lagi, ditingkatkan lagi serta dilakukan evaluasi apa kekurangannya,” pungkasnya dia. (ksm)

Advertisement