Jakarta, UP Radio — Antusiasme luar biasa mewarnai program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) tahun 2025 yang digagas Kementerian Agama RI. Meski hanya menyediakan 230 kuota untuk jenjang S2 dan S3 dalam negeri, jumlah pendaftarnya membeludak hingga ribuan orang.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori, mengungkapkan bahwa sebanyak 4.455 orang mendaftar untuk program beasiswa ini. Artinya, kompetisi untuk lolos sangat ketat.
“Kuota terbatas, pendaftar membludak. Ini menunjukkan bahwa program BIB sangat diminati dan benar-benar dibutuhkan,” kata Ruchman.
Dari total 13.624 pendaftar seluruh kategori BIB, sekitar 33 persen mengincar beasiswa untuk jenjang S2 dan S3 dalam negeri. Ruchman menyebut para alumni perguruan tinggi keagamaan menjadi penyumbang besar dalam jumlah pendaftar.
Menurutnya, tingginya minat menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya akademisi dan calon dosen, masih melihat studi pascasarjana sebagai sesuatu yang mahal dan sulit dijangkau tanpa bantuan pemerintah.
“Untuk mendongkrak kualitas SDM, beasiswa seperti ini sangat vital. Terutama agar lebih banyak dosen kita bergelar doktor, melebihi batas minimal yang diamanatkan UU Guru dan Dosen,” jelasnya.
Dari 4.455 pendaftar beasiswa pascasarjana:
- 3.214 orang mendaftar program S2 Dalam Negeri, dan sebanyak 1.779 lolos seleksi administrasi. Setelah disaring melalui tes akademik dan bakat skolastik, hanya 527 peserta yang melaju ke tahap wawancara.
- Sementara pada program S3 Dalam Negeri, dari 1.241 pendaftar, sebanyak 874 lolos administrasi dan hanya 483 orang yang berhasil menembus seleksi tahap kedua untuk mengikuti wawancara.
Seleksi wawancara digelar secara daring sejak 14 hingga 23 Juli 2025. Setiap hari, proses wawancara dilakukan melalui 40 ruang virtual (breakroom), dengan skema satu peserta, dua pewawancara, dan satu liaison officer (LO) pendamping.
Ruchman berpesan kepada para peserta agar menghadapi wawancara dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat. “Ini bukan sekadar seleksi. Ini adalah kesempatan besar. Siapkan diri sebaik mungkin,” tegasnya.
Ia juga berharap, ke depan kuota bisa ditambah seiring meningkatnya dukungan anggaran dari LPDP. “Jika anggaran naik, awardee kita akan bertambah. Mereka akan menjadi SDM unggul yang siap bersaing, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di panggung global,” pungkasnya.
