Sekitar 500 RT di Kota Semarang Enggan Cairkan Dana Operasional RT Rp25 Juta

Semarang, UP Radio – Sekitar 5 persen atau 500 RT di Kota Semarang enggan mengajukan dan menggunakan dana operasional Rp25 juta per tahun.

Meski dana ini diperuntukkan bagi seluruh RT di Ibu Kota Jawa Tengah yang berjumlah sekira 10.628 RT, tak semua RT mau mengambil dana operasional tersebut.

DP3A Kota Semarang mencatat, sekitar 5 persen RT dan RW memilih tidak mengajukan dana tersebut.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Artinya, ada sekira 500 RT dan RW yang tahun ini memilih tidak memanfaatkan dana operasional tersebut.

Hal ini disampaikan Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Data Informasi DP3A Kota Semarang, Sunardi, Kamis, 14 Agustus 2025.

“Untuk progresnya terkait dengan bantuan operasional RT/RW. Pada hari ini memang beberapa sudah melaksanakan pencairan. Ada beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Pedurungan dan Gajahmungkur. Sudah ada proses pencairan dan ini bagus,” kata Sunardi.

Beberapa Ketua RT, lanjut Nardi, masih dalam tahap revisi dan pengajuan di BPKAD. “Setelah masuk BPKAD mungkin dalam waktu 1-2 hari sudah langsung cair,” Jelasnya.

Menurut dia, yang tidak mengajukan dana operasional sekitar 5 persen, baik bantuan operasional RT maupun RW.

“Itu dari total 10.600 sekian untuk RT dan 1.530 untuk RW,” kata dia.

Beberapa alasan RT dan RW menolak pengajuan dana operasional, menurut Nardi, karena keputusan pengurus RT dengan warga. Bahwa mereka pada tahun ini tidak mengambil dana bantuan ini dulu.

“Tapi mudah-mudahan tahun depan bisa ambil. Istilahnya masyarakat bisa menikmati semuanya program stimulan lbu Walikota dan Bapak Wakil Walikota,” paparnya.

Menurutnya, bagi RT atau RW yang tidak mengajukan, dana secara otomatis tidak dicairkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Hal ini karena proses pencairan memerlukan pengajuan resmi dan pemenuhan tujuh syarat administratif yang harus diverifikasi mulai dari tingkat RW hingga SK penetapan dari lurah.

Dia menyebutkan, hingga pertengahan Agustus ini, proses pencairan sudah berjalan di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Mijen, Ngaliyan, sebagian Pedurungan, serta sebagian di Gajahmungkur.

Secara keseluruhan, pencairan dana BOP telah mencapai sekira 35 persen dari total pengajuan yang masuk.

“Yang sudah mengajukan ke BPKAD lebih dari 50 persen. Mudah-mudahan pekan ini selesai semuanya agar bisa dibelanjakan masyarakat. Apalagi ini menjelang 17 Agustus, masyarakat sudah siap-siap untuk memperingati HUT ke-80 RI,” lanjutnya.

Di sisi lain, dia menjelaskan, kendala utama bagi RT yang belum atau tidak mengajukan umumnya terkait pertimbangan internal dan kebutuhan waktu untuk memahami proses serta syarat pencairan.

Menurutnya, pihaknya akan melakukan pendampingan dan monitoring evaluasi (monev) agar program stimulan ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh wilayah. (*)

[the_ad id="40099"]
Advertisement