Disporapar: Wisata ke Jateng Tetap Meningkat Signifikan

Semarang, UP Radio – Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah tetap mengalami peningkatan yang cukup signifikan meskipun kondisi wilayah dan perekonomian tengah bergejolak. Bahkan, saat pemerintah mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran, sektor pariwisata tetap tumbuh.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadisporapar) Provinsi Jawa Tengah, Muhamad Masrofi menyebut, kunjungan wisata tetap mengalami peningkatan meski beberapa waktu lalu ada program efisiensi.

“Kemarin kunjungan wisatawan saat musim liburan ada peningkatan secara signifikan. Memang ada program efisiensi, tetapi ternyata tidak begitu berdampak terhadap wisatawan-wisatawan yang datang di Jawa Tengah,” papar dia.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Menurutnya, saat musim liburan sekolah Juli 2025 lalu, kunjungan wisatawan meningkat pesat sekitar 4juta orang yang datang ke Jawa Tengah untuk menikmati wisata.

“Ini di luar dugaan, karena kami prediksinya dengan kondisi seperti ini kemungkinan pariwisata menurun. Tapi ternyata meningkat dan tidak terdampak dengan adanya efesiensi dan lain sebagainya,” tutur dia.

Ia menilai, pariwisata saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat, bahkan mendekati kebutuhan primer.

“Kalau dulu kan sekedarnya saja. Bahkan liburan setahun sekali. Tapi sekarang wisata bisa setiap minggu atau setiap liburan, anak-anak pokoknya minta berwisata baik ke objek wisata yang domestik di kotanya sendiri atau mungkin ke lain kota,” terangnya.

Dari data Disporapar Provinsi Jawa Tengah, hingga bulan Juli 2025, wisatawan nusantara yang datang ke Jateng mencapai 33.808.222 orang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara sekitar 255.940 orang.

Untuk daerah yang paling banyak wisawatan kunjungi, yakni Klaten mencapai 4,1 juta orang, diikuti dengan Demak 3,2juta wisatawan dan Kota Semarang dengan 2,6 juta wisawatan.

Selain wisata alam, tambah Masrofi, wisata religi religi juga menjadi andalan bagi pariwisata di Jawa Tengah. Terbukti, Demak jadi daerah kedua untuk kunjungan wisatawan tinggi karena wisata religinya di Makam Sunan Kalijaga.

Untuk wisatawan mancanegara, Masrofi mengakui telah menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder, seperti Hipmi, ASITA dan lain sebagainya. Kerja sama ini untuk mempromosikan tempat-tempat wisata di Jawa Tengah.

Terlebih, saat ini telah ada penerbangan Internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. “Tentu harapannya turis mancanegara, khususnya dari Malaysia bisa datang ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

Pihaknya menargetkan jumlah kunjungan wisatawan bisa menyentuh angka 53juta wisatawan nusantara di 2025 ini. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara menargetkan angka 374.749 orang datang berwisata ke Jawa Tengah. (*)

[the_ad id="40099"]
Advertisement