Semarang, UP Radio – Komitmen Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) untuk memenuhi kualifikasi akademik berstandar internasional dibuktikan melalui kerja sama dengan berbagai kampus dan akademisi dari berbagai negara.
UPGRIS menyambut baik kunjungan dari delegasi konsorsium FIND4S (Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data Driven Food Systems). Konsorsium ini adalah proyek kerja sama internasional yang didukung penuh oleh oleh program Erasmus+ Uni Eropa, dan berfokus pada bidang ilmu pangan dengan mengarusutamakan keberlanjutan dan analisis data.
“Kami menyambut baik kerja sama dengan konsorsium ini. Program ini sejalan dengan tekad universitas untuk selalu mengedepankan pendidikan yang bermutu secara internasional, salah satunya dengan menghadirkan para akademisi terkemuka untuk ceramah di sini,” ungkap Dekan FPMIPATI, Dr Supandi SSi MSi dalam seremoni penyambutan dan International Guest Lecture yang diselenggarakan Kantor Urusan Internasional (KUI) UPGRIS di Gedung Pusat lantai 2, (7/10/2025).
Supandi berharap nantinya kerja sama dengan FIND4S akan mencapai target yang sudah diharapkan. “Melalui pertemuan ini, kami berharap dosen dapat menimba ilmu dari pakar teknologi pangan internasional, bertanya langsung dengan para ahli, sehingga bisa mengembangkan kurikulum, penelitian bersama, serta pemanfaatan data science yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dijelaskan, FIND4S memiliki visi untuk memperkuat kapasitas pendidikan tinggi di Indonesia, terutama di Jawa Tengah. Salah satunya dengan cara mengintegrasikan konsep sistem pangan berkelanjutan dan sains data ke dalam kurikulum akademik dan penelitian. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda peningkatan kompetensi dosen, khususnya di Program Studi Teknologi Pangan.
Kuliah umum diisi oleh salah satu delegasi dari FIND4S, ialah Dr Satyajeet Bhonsale, dosen post-doktoral dari KU-Leuven, Belgium dengan presentasi berjudul “Uncertainty: Quantification, Mitigation, Propagation, & Decision Making”.
Beberapa delegasi FIND4S lainnya yang juga hadir diantaranya Prof Jan Van Impe dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia; Dr Monika Polanska dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia; Dr. Satyajeet Bhonsale dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia; Dr. Rajat Nag dari University College Dublin, Irlandia; Prof Alcina Bernardo Morais dari Universidade Católica Portuguesa, Portugal dan Prof Rui Morais dari Universidade Católica Portuguesa, Portugal serta Prof Jean Titze dari Anhalt University of Applied Sciences, Jerman. (pai)
