Himbaja PBSD UPGRIS Lestarikan Dolanan Tradisional Bersama Omah Sinau

Batang, UP Radio – Himpunan Mahasiswa Bahasa Jawa (HIMBAJA) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan pengabdian Masyarakat.

“Sinergi Pemuda dan Masyarakat untuk Desa Berdaya dan Berbudaya” merupakan tema dari kegiatan tersebut. Kegiatan berlangsung selama dua hari di Omah Sinau Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang melibatkan mahasiswa, tokoh masyarakat, serta puluhan anak sekolah dasar.

Ketua program studi PBSD UPGRIS Yuli KW menuturkan tujuan Pengabdian Masyarakat dari HIMBAJA untuk melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan keterampilan Masyarakat.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

“Kegiatan pengabdian masyarakat dikemas dalam bentuk beberapa rangkaian kegiatan. Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta, mulai dari kalangan pelajar, pemuda, hingga masyarakat umum,” ujar Yuli.

Yuli menambahkan program ini menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian budaya sekaligus pemberdayaan generasi muda di pedesaan.

“Tema yang diangkat mencerminkan semangat kebersamaan, di mana pemuda tidak hanya hadir sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam menjaga tradisi dan memperkuat identitas lokal,” tambahnya.

Kegiatan berlanjut dengan Festival Dolanan Tradisional yang menghadirkan berbagai permainan khas anak tempo dulu, seperti engklek, gobak sodor, dan egrang. Sebanyak 20 anak SD tampak antusias mengikuti setiap permainan. Tawa riang dan semangat kebersamaan menghiasi jalannya festival, seakan membawa kembali suasana masa kecil yang penuh keakraban dan kebersahajaan.

Yuli menambahkan pula, permainan ini bukan hanya hiburan semata, melainkan juga sarana untuk menanamkan nilai kebersamaan, sportivitas, serta cinta terhadap permainan tradisional yang mulai jarang ditemui di era digital.

Melalui rangkaian kegiatan tersebut, kolaborasi HIMBAJA dan Omah Sinau berhasil menghadirkan suasana edukatif sekaligus rekreatif. Budaya Jawa diperkenalkan dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak-anak tidak hanya belajar tetapi juga merasakan bahwa budaya adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang patut dijaga dan diwariskan

Sementara Ketua umum Himpunan Mahasiswa Bahasa Jawa, Niki Nugrah Paramesti, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Yayasan Omah Sinau yang telah mendukung penuh jalannya kegiatan.

“Kami merasa sangat terhormat dapat diterima dengan hangat oleh masyarakat Batang. Harapan kami, kegiatan ini mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Jawa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Omah Sinau, Slamet Nurchamid, memberikan apresiasi kepada mahasiswa HIMBAJA yang telah melaksanakan kegiatan dengan penuh dedikasi.

“Kami melihat semangat luar biasa dari para mahasiswa. Kehadiran mereka menjadi inspirasi bagi anak-anak di desa, sekaligus pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang belajar dan bermain, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Kolaborasi antara HIMBAJA dan Omah Sinau menunjukkan bahwa sinergi pemuda dengan masyarakat mampu melahirkan kekuatan baru dalam membangun desa yang berdaya dan berbudaya. (pai)

[the_ad id="40099"]
Advertisement