Walikota Kerahkan Tenaga Medis Tambahan Bantu Warga Terdampak Banjir Semarang

Semarang, UP Radio – Banjir yang belum juga surut di sejumlah wilayah Kota Semarang membuat kondisi para relawan dan tenaga kesehatan mulai kelelahan.

Memasuki pekan kedua genangan di Kecamatan Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari, Pemerintah Kota Semarang mengambil langkah cepat dengan menambah personel medis di lapangan.

Walikota Semarang, Agustina Wilujeng telah memerintahkan tenaga kesehatan dari Puskesmas yang tidak terdampak banjir untuk membantu melayani warga di wilayah tergenang. Langkah ini agar petugas di daerah banjir yang sudah kelelahan bisa beristirahat sejenak.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

“Saya minta tenaga kesehatan dari Puskesmas yang wilayahnya aman ikut membantu keliling di lokasi banjir. Petugas di daerah terdampak banyak yang mulai sakit karena kelelahan, jadi perlu digantikan sementara agar bisa pemulihan,” kata Agustina, Minggu, 2 November 2025.

Ia menambahkan, kondisi fisik dan psikologis para petugas di lapangan memang mulai menurun karena harus bertugas tanpa jeda selama banjir berlangsung. “Ini sudah hampir dua minggu, wajar kalau mereka kelelahan. Yang penting pelayanan tetap jalan,” ujarnya.

Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, ketinggian air di sejumlah titik masih cukup tinggi. Di kawasan Terboyo Wetan dan seberang RSI Sultan Agung, genangan mencapai 60 sentimeter. Sedangkan di Kelurahan Trimulyo, air masih setinggi 40 hingga 60 sentimeter, membuat warga harus menggunakan perahu karet untuk beraktivitas.

Menurut Agustina, pemerintah terus memaksimalkan kerja pompa agar air dapat segera surut. Selain itu, bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya juga dikirim setiap hari ke pos-pos pengungsian.

“Yang penting warga tetap bisa makan dan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Bantuan kami kirim terus setiap hari,” ucapnya.

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono, menambahkan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) masih dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Semarang.

“OMC masih berjalan, sekarang sudah masuk sortie ketiga. Ini bukan gagal, tapi memang kondisi atmosfernya dinamis sehingga hasilnya tidak bisa langsung terlihat,” jelas Endro.

Ia memastikan seluruh elemen pemerintah, baik kota, provinsi, maupun pusat, kini fokus penuh menangani banjir di wilayah Genuk, Pedurungan, dan Gayamsari. “Kami berupaya semaksimal mungkin agar genangan cepat surut dan kondisi masyarakat kembali normal,” katanya. (ksm)

[the_ad id="40099"]
Advertisement