Cilacap, UP Radio — Upaya penanganan bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap terus digenjot pemerintah. Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono turun langsung ke lokasi bencana untuk memastikan pelayanan kepada para penyintas berjalan optimal.
Dalam kunjungannya, Agus Jabo menyerahkan santunan kematian kepada keluarga korban. Sebanyak tiga ahli waris menerima bantuan senilai total Rp75 juta, dengan masing-masing mendapat Rp15 juta. Santunan ini diberikan sebagai bentuk tanggap cepat pemerintah terhadap lima korban yang dilaporkan meninggal dunia.
“Kemensos memberikan tali asih untuk para ahli waris, sekaligus memastikan korban yang selamat mendapat kebutuhan dasar,” kata Agus Jabo.
Selain santunan, Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik berupa selimut, kasur, paket sembako, serta mengoperasikan dapur umum yang mampu memasak hingga 1.000 porsi sekali produksi. Bantuan psikososial dan dukungan tim evakuasi turut dikerahkan untuk memperkuat penanganan di lapangan.
“Semua unsur bergerak, mulai dari logistik, pendampingan psikologis, hingga tim evakuasi,” ujarnya.
Usai menyerahkan bantuan, Wamensos meninjau dua dusun yang terdampak parah, yakni Tarukan dan Cibuyuy. Dua wilayah itu tertimbun material longsor, sementara sejumlah alat berat seperti ekskavator terus bekerja mencari korban yang masih hilang.
Agus Jabo kemudian menyempatkan diri menjenguk empat korban luka yang dirawat di RSUD Majenang, terdiri dari dua anak-anak dan dua orang dewasa. Sebagian dari mereka mengalami cedera akibat tertimpa bangunan dan longsoran tanah.
“Ada anak yang sempat mengalami dislokasi kaki, sekarang sudah direposisi. Kondisi yang lain juga membaik,” jelasnya. Untuk para korban luka, Kemensos memberikan bantuan tambahan sebesar Rp5 juta per orang.
Status Darurat dan Langkah Relokasi
Pemerintah daerah menetapkan masa tanggap darurat selama dua pekan. Dalam periode tersebut, seluruh proses evakuasi, penanganan korban, dan penilaian kebutuhan relokasi akan diputuskan melalui rapat koordinasi bersama Forkopimda dan kementerian terkait.
“Setelah masa tanggap darurat, pemerintah akan mengevaluasi langkah relokasi maupun hunian sementara,” kata Agus Jabo.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam proses pencarian 12 korban yang masih belum ditemukan. Saat ini, unsur Tagana Kemensos, BNPB, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan lokal terus bekerja siang malam.
“Kita semua berharap korban yang masih hilang segera ditemukan. Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, longsor terjadi pada Selasa malam (13/11/2025) setelah hujan deras mengguyur wilayah Cibeunying selama berjam-jam. Intensitas hujan tinggi memicu penurunan tanah hingga dua meter dan retakan sepanjang 25 meter. Warga melaporkan mendengar suara gemuruh besar sebelum longsoran menerjang pemukiman. Dalam hitungan menit, sejumlah rumah di dua dusun hancur dan tertimbun material tanah.(shs)
