Semarang, UP Radio – Pertumbuhan Perekeonomian Jawa Tengah diperkirakan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025 dikisaran 4,8 persen sampai 5,6 persen year on year (yoy).
Hal ini disampaikan pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Bank Indonesia Jateng, Nita Rachmenia pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Gumaya Hotel, Semarang, Jumat 28 November 2025.
“Dengan berbagai upaya dan sinergitas yang telah dilakukan selama ini, kami memperkirakan perekenomian Jawa Tengah secara keseluruhan tahun 2025 mampu tumbuh dikisaran 4,8 persen sampai 5,6 persen year on year,” katanya.
Sedangkan untuk inflasi Jateng tahun 2025, Nita memperkirakan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen.
Menurut Nita, capaian ini mencerminkan fundamental ekonomi Jawa Tengah yang kuat yang didukung oleh sinergi erat antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga momentum pertumbuhan.
Disamping itu, realisasi investasi Jateng hingga September 2025 mencapai Rp66,13 triliun, menunjukkan kuatnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha daerah yang kompetitif dan produktif.
“Melalui platform KERIS Jateng, kolaborasi penguatan investasi diproyeksikan terus berlanjut untuk mendorong transformasi sektor industri pengolahan, tekstil, alas kaki, furnitur, makanan dan minuman, pariwisata, hingga energi terbarukan,” ujarnya.

Sementara, dalam sambutan wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng Agus Prasutio, SH MSi menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Indonesia, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas perekonomian daerah.
“Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 5,37 persen serta realisasi investasi sebesar Rp66,13 triliun (hingga September 2025) mencerminkan fundamental ekonomi Jawa Tengah yang kuat,” ujarnya.
PTBI merupakan high level event tahunan untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian, tantangan yang dihadapi, serta arah kebijakan ke depan.
Dalam kesempatan itu, Bank Indonesia Jateng juga memberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan kepada para mitra strategis, yang telah mendukung kebijakan Bank Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah, lembaga keuangan, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Penyelenggara Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR), korporasi, komunitas, media, serta pelaku usaha termasuk UMKM yang dinilai berperan aktif dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, memperkuat ekosistem sistem pembayaran, mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah, serta mendukung berbagai program strategis Bank Indonesia di Jawa Tengah. (shs)
