Gelar Wicara Empat Pakar di UPGRIS, Kupas Tuntas Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris

Semarang, UP Radio – Untuk mendapatkan formula strategis dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk kalangan anak muda, diperlukan ketepatan dalam memahami karakter para peserta didik. Pendalaman karakter tersebut akan dapat dimanfaatkan guna mencari pendekatan paling tepat yang akan digunakan.

Materi-materi yang cocok untuk karakter peserta didik muda yang harus dipertimbangkan ialah berkenaan kemampuan kinestetik, daya imajinasi dan memantik rasa ingin tahu, permainan dan gerakan, tindakan yang memfokuskan perhatian, merangsang panca indera, serta imajinasi yang kuat.

Hal itu disampaikan oleh Dr. Gina Sylvia S. Gaoat, Associate professor 4, MMSU Filipina dalam acara “International Expert Talks: Perspectives on Language, Culture, and Pedagogy”, yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UPGRIS bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, di Kampus IV UPGRIS, Senin(1/12/2025).

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Dengan mempertimbangkan karakter-karakter tersebut, maka materi yang diajarkan ke peserta didik muda tidak terpaku pada materi buku teks belaka, tetapi juga disertai gerakan dan variasi lainnya.

Dr. Gina Sylvia S. Gaoat adalah satu di antara empat pakar yang sengaja diberikan kesempatan untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran mereka terkait perppektif bahasa, budaya, dan pedagogi. Pakar lainnya ialah, Dr. Jay Ar Cristobal dari MMSU Filipina yang menyampaikan materi berjudul “Language and Culture in English Language Teaching”.

“Guru perlu memahami tren bahasa terkini agar dapat terhubung dengan siswa. Selain itu, penting untuk mengajarkan bahasa baku sambil mengakui dan menghormati gaya unik Generasi Z. Guru dapat menggunakan bahasa Generasi Z untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik,” tegasnya.

Ditambah lagi dua pakar pembelajaran bahasa Inggris UPGRIS, yaitu Dr Dyah Nugrahani, MHum dengan membawakan materi berjudul “From Jaka Tarub To Jeong Jae-Hyun: Reimagination as both a Cultural and Pedagogical Practice A Case Study of Indonesian Folktale Transadaptation into Korean Drama Format”.

Diah menegaskan pentingnya melakukan pengimajinasian ulang atas warisan budaya lokal agar tetap dinamis, berkembang, dan relevan bagi generasi global dan digital.

Pembicara selanjutnya ialah Dr. Dias Andris Susanto, M.Pd., yang menyampaikan materi “Critical Discourse Analysis of English Textbooks for Primary Schools in Indonesia: EYL Context”.

Dias menekankan pentingnya mengintegrasikan konten multikultural dan budaya lokal ke dalam buku teks bahasa Inggris. Selain itu, perlu diperhatikan juga menghindari stereotip gender/sosial dalam ilustrasi dan teks.

Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI), Dr. Nur Hidayat, M.Hum, menegaskan pentingnya forum pakar tersebut. “Forum ini sangat penting bagi pengembangan pengetahuan dari para mahasiswa. Perspektif dalam mengajar bahasa Inggris akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa.”

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FPBS), Siti Musarokah, S.Pd., M.Pd., menyebut acara ini sebagai momen penting dalam meningkatkan kemampuan akademik, serta memberikan pemahaman global tentang dunia akademik seputar pembelajaran bahasa Inggris.

“Tiga unsur penting dalam pembelajaran bahasa yaitu, bahasa, budaya, dan pedagogik. Forum ini akan mengupas secara tuntas strategi dalam pembelajaran bahasa Inggris,” jelasnya. (pai)

[the_ad id="40099"]
Advertisement