Semarang, UP Radio — Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025, RS Panti Wilasa Citarum bersama Yayasan Roemah Difabel Indonesia menggelar kegiatan Kunjungan Peduli Kasih, Rabu, 3 Desember 2025 yang diikuti 35 anak dengan disabilitas.
Dalam kunjungan tersebut setiap anak mengikuti dengan penuh semangat dalam rangkaian agenda edukatif dan inspiratif di lingkungan rumah sakit.
Direktur RS Panti Wilasa Citarum drg Kriswidiati, MKes, dalam sambutannya menegaskan komitmen rumah sakit untuk terus menjadi fasilitas kesehatan yang ramah disabilitas, mengembangkan layanan yang inklusif, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi kolaborasi dengan komunitas dan lembaga pemerhati disabilitas.

“Peringatan Hari Disabilitas Internasional bukan hanya seremoni, namun momentum bagi kita untuk semakin membuka mata dan hati terhadap kesetaraan akses layanan kesehatan. RS Panti Wilasa Citarum berkomitmen menjadi rumah sakit inklusif bagi semua,” ujar Kriswidiati.
Pada kesempatan tersebut anak-anak disabilitas bersama pendamping dan tim Roemah Difabel melaksanakan kegiatan kunjungan kasih ke pasien rawat inap.
Mereka membagikan hasil karya yang dibuat sendiri oleh para peserta sebagai wujud empati, semangat, dan dukungan moral bagi pasien yang sedang menjalani perawatan.
Saat hospital tour, peserta diajak mengenal berbagai fasilitas serta layanan kesehatan yang telah dirancang untuk ramah dan aksesibel bagi penyandang disabilitas, seperti jalur disabilitas, layanan prioritas, pendampingan tenaga kesehatan, serta sarana penunjang lain yang mendukung kemandirian dan kenyamanan.
“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga mempererat hubungan antara anak-anak disabilitas, keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas. Semangat inklusi yang diusung bertujuan meneguhkan komitmen bersama menuju Inklusi Untuk Semua, Menuju Jateng Inklusi,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya kesetaraan hak dan akses, sementara RS Panti Wilasa Citarum terus melanjutkan langkah-langkah nyata untuk menghadirkan layanan kesehatan yang humanis, setara, dan inklusif bagi seluruh kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. (dnl)
