Lampaui Target 2025, PDAM Tirta Moedal Semarang Bidik 9.500 Sambungan Baru di 2026

Semarang, UP Radio – Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang menutup tahun 2025 dengan capaian positif. Target penambahan sambungan pelanggan baru berhasil terlampaui, sekaligus menjadi pijakan untuk memperluas layanan air bersih pada 2026 mendatang.

Pelaksana Tugas Direktur Umum PDAM Tirta Moedal Semarang, Yulianto Prabowo, menyampaikan bahwa hingga akhir 2025 pihaknya mampu merealisasikan sekitar 10 ribu sambungan baru. Angka tersebut melampaui target awal yang ditetapkan sebanyak 9.500 sambungan.

“Target sambungan baru tahun ini tercapai lebih dari 100 persen. Dari target 9.500, realisasinya mencapai sekitar 10.000 pelanggan baru. Dengan capaian itu, total pelanggan PDAM Tirta Moedal kini sekitar 202 ribu sambungan,” ujar Yulianto di Semarang.

Advertisement

Ia mengakui keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan proyek Instruksi Presiden yang menjadi bagian dari program pemerintah untuk mempercepat akses air minum layak. Khususnya bagi masyarakat perkotaan yang sebelumnya belum terlayani jaringan perpipaan.

Menurut Yulianto, capaian pada 2025 menjadi modal penting untuk menghadapi target tahun berikutnya. Pada 2026, PDAM Tirta Moedal kembali membidik penambahan 9.500 sambungan pelanggan baru, dengan sekitar 2.200 sambungan di antaranya di dukung melalui proyek Inpres.

“Alhamdulillah target 2025 tercapai dan bahkan over target berkat dukungan proyek Inpres. Pada 2026 kami kembali menargetkan penambahan 9.500 pelanggan, termasuk sekitar 2.200 sambungan dari program tersebut,” jelasnya.

Selain memperluas cakupan layanan, PDAM Tirta Moedal juga menargetkan peningkatan rata-rata pemakaian air pelanggan sebesar 2 persen per tahun. Upaya ini dengan mengoptimalkan segmen pelanggan premium, terutama dari sektor industri dan bisnis.

Saat ini, komposisi pelanggan PDAM masih didominasi sektor domestik yang mencapai 92 persen, sementara pelanggan non-domestik baru sekitar 8 persen.

Kondisi tersebut mendorong PDAM untuk terus mengajak pelaku industri beralih dari penggunaan air bawah tanah ke layanan air perpipaan.

“Kami berharap semakin banyak industri dan pelaku usaha menggunakan air PDAM. Selain lebih terjamin, langkah ini penting untuk menjaga lingkungan dan menekan penurunan muka tanah di Kota Semarang,” tegas Yulianto.

Ia menambahkan, sejumlah kawasan industri di Kota Semarang telah dilayani jaringan PDAM, di antaranya Kawasan Industri Candi, Tambak Aji, dan Kaligawe, termasuk berbagai hotel dan kawasan bisnis. Ke depan, wilayah Pantura juga akan menjadi fokus pengembangan layanan untuk mengurangi ketergantungan industri terhadap air bawah tanah.

“Wilayah Pantura akan terus kami optimalkan agar industri tidak lagi bergantung pada ABT dan beralih ke air perpipaan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya. (ksm)

Advertisement