Harga Emas Sebabkan Inflasi Jateng Bulan Maret 0,02 persen

Semarang, UP Radio – Inflasi Jawa Tengah bulan Maret 2020 sebesar 0,02 persen dan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,47. Sedang Inflasi Jawa Tengah YoY sebesar 3,25 persen.

Kepala BPS propinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan dari 6 kota IHK Jawa Tengah, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi, yaitu Kota Tegal sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,55.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,06 persen, diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,05 persen, Kota Kudus 0,04 persen, Kota Semarang 0,02 persen dan inflasi terendah di Kota Surakarta sebesar 0,01,” ungkap Sentot di Semarang (1/4).

Dikatakannya, Inflasi kali ini dipicu terjadi karena kenaikan harga sebagian besar indeks pengeluaran kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,12 persen diikuti kelompok transportasi sebesar 0,21 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen.

Meski sebagian besar kelompok mengalami inflasi, lanjut Sentot, ada sejumlah lainnya yang mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,31 persen, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen. Sedangkan kelompok rekreasi, olah raga dan budaya, serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks/relatif stabil.

“Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Maret 2020 adalah kenaikan harga emas perhiasan, gula pasir, telur ayam ras, pemeliharaan/service dan jeruk, Sedangkan Penahan utama inflasi turunnya harga cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, bawang putih dan cumi-cumi,” tambah Sentot.

Sementara NTP Jawa Tengah Maret 2020 turun 1,14 persen sebesar 102,12 dibanding  bulan sebelumnya sebesar 103,29.

“Penurunan NTP ini disebabkan Indeks Harga Yang Diterima Petani turun 0,86 persen, sedangkan Indeks Harga Yang Dibayar Petani naik 0,28 persen,” pungkas Sentot. (shs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *