Semarang, UP Radio – Alat Early Warning System (EWS) yang dipasang di aliran Banjir Kanal Timur (BKT) sangat membantu warga sekitar untuk siaga hadapi banjir. Alat itu meraung-raung kencang seperti sirine untuk memberikan informasi kepada warga bahwa aliran BKT hendak meluap.
Sontak, para warga segera mengevakuasi kendaraan bermotor, barang berharga, perabotan rumah dan barang lainnya ke tempat yang lebih tinggi.
Seperti EWS di Banjir Kanal Timur (BKT) yang berbunyi karena ada kiriman air dari daerah atas yang hampir melebihi debit sungai.
Bahkan, pompa air di wilayah tersebut harus dimatikan karena sudah tak mampu mengatasi tingginya debit air pada pukul 21.30 WIB.
Pelaksana tugas (Plt) Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kondisi debit air Banjir Kanal Timur (BKT) meluap akibat tanggul jebol.
Beruntung kondisi di Banjir Kanal Barat (BKB) hanya nyaris meluap.
“BKB nyaris, sungai Plumbon dan Beringin aman, namun BKT yang meluap akibat Ungaran Timur curah hujan tinggi,” bebernya.
Pihaknya ingin ada pemasangan EWS di aliran sungai kecil seperti Kali Pengkol.
Sebab, di aliran BKT dan BKB hal itu sudah berjalan yang sangat membantu warga.
“Kami sudah berkoordinasi untuk menempatkan EWS di lokasi tersebut seperti yang di Beringin,” terangnya.
Ia menambahkan, penanganan banjir memang harus ada koordinasi antara Kabupaten Semarang dan Kota Semarang.
Terutama terkait informasi update soal debit air. “Informasi (banjir) dari atas terlambat, kami malah mendapatkan informasi dari SAR, Bankom, dan lainnya,” tandasnya. (ksm)