Jakarta, UP Radio — PT Pertamina International Shipping (PIS) mengerahkan armada kapal dan meningkatkan kesiagaan pelautnya untuk memastikan pasokan energi dan bantuan tetap tersalurkan ke wilayah yang terdampak bencana di Sumatera, di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Pjs Corporate Secretary PIS Vega Pita mengatakan pihaknya menyiapkan berbagai langkah mitigasi seperti pengalihan rute, percepatan pasokan, dan optimalisasi armada.
“Di Fuel Terminal Medan, tiga kapal pembawa Pertalite dan solar yang sempat tertahan sejak 23 November akibat cuaca buruk akhirnya dapat sandar pada 1 Desember,” ujar Vega.
Vega mengatakan selama penundaan, distribusi BBM dialihkan dari sejumlah terminal BBM lain menggunakan truk tangki.
PIS juga mempercepat pengiriman dengan menyiapkan dua kapal tambahan berisi 100 ribu barel Pertalite dan 6.000 KL solar untuk wilayah Sumatera.
Selain menjaga pasokan energi, PIS turut menyalurkan bantuan ke daerah terdampak banjir seperti Sibolga, Aceh, dan Sumatera Barat. Bantuan diangkut menggunakan kapal tanker MT Kamojang dan MT Kasim, lalu didistribusikan melalui kapal pendukung PT Pertamina Trans Kontinental (PTK). Beberapa kendala di laut, termasuk kapal yang kandas, diatasi dengan pengalihan bantuan menggunakan perahu.
Para pelaut turut menghadapi cuaca ekstrem, seperti yang dialami Captain Dona Kurnia dalam pelayaran dari Cilacap menuju Wayame dengan ombak besar dan angin kencang.
Untuk mendukung kelancaran distribusi energi jelang Nataru 2025/2026, PIS menyiagakan 332 kapal tanker dan 338 kapal pendukung.
Melalui program Pertamina Peduli, PIS menyalurkan bantuan berupa selimut, peralatan sanitasi, dan kebutuhan harian bagi warga terdampak banjir. Upaya ini dilakukan bekerja sama dengan BNPB dan lembaga sosial Filantra. (rls)
