Angka Kemiskinan Jateng Turun 43 Ribu Hingga Maret 2017

Semarang, UP Radio – Hingga bulan Maret 2017 angka persentase kemiskinan di Jawa Tengah masih mencapai13,01 persen atau 4,45 juta jiwa. Dari data tersebut Pencapaian masih di atastarget penurunan angka kemiskinan sebesar 10,40 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, inflasiperiode September 2016 hingga Maret 2017 yang hanya 2,63 persen mampu menjagagaris kemiskinan sebesar 3,25 persen. 

“Inflasi kita di September kecil. Cuma 2,63. Itu berpengaruh pada kemiskinannya Jateng paling tinggi se-Indonesia. Turunnya 43 ribu. Bahkan di Aceh naiknya 31 ribu. Jadi faktor menjaga inflasi penting, juga faktor pendapatanyang mengangkat keluarga miskin keluar dari kemiskinan,” katan Margo saatpaparan dalam Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi JawaTengah, di Semarang (23/8).

Advertisement

Dalam menjaga laju inflasi, tambah Margo, penting untuk memperhatikanterjaganya harga komoditas, terutama komoditas pangan. Sebab komoditas panganmenjadi penyumbang terbesar garis kemiskinan, yakni sebesar 73,41 persen. Untukkomoditas nonpangan, antara lain perumahan, bensin, dan listrik, hanyamenyumbang 26,59 persen.

Sementara itu Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)Provinsi Jateng Heru Sudjatmoko menyatakan kendati masih diatas target yangditetapkan namun penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah yang terhitungpaling signifikan se-Indonesia. 

“Bagaimana kita menjaga garis merah (kemiskinan, red) agar tidak naik tajam,supaya kemiskinan bisa kita kurangi. Kata kuncinya adalah menjaga laju inflasi.Kalau inflasi kita jaga, garis merahnya tidak bergerak, tinggal bagaimana kitamenaikkan pendapatan,” jelas dia. 

Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan diJateng, OPD perlu mempertajam program penanganan kemiskinan bisa difokuskan kearah di mana program satu dinas dan dinas yang lain tidak sama, tapi masihdalam lingkup 15 daerah berzona merah. Dengan begitu, bisa saling bersinergi.

Heru berharap, jajarannya sudah mempersiapkan penanganan kemiskinan sepertipemikirannya tersebut. Sehingga, mulai dari rencana, pemrograman hinggapenganggaran, bisa dilaksanakan di tahun yang tengah berjalan atau tahun depandengan kreasi masing-masing.

“Mudah-mudahan sudah ke sana pemikirannya. Kalau sudah, berarti sayamenggarisbawahi. Kalau belum, saya mengingatkan,” tandasnya. (prov-shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement