Arsitektur UPGRIS Hadirkan Miniatur Bali-Lombok Lewat Pameran

Semarang, UP Radio – Negara Indonesia sarat akan Kekayaan warisan budaya, diantaranya pulau Bali dan lombok yang banyak menyimpan sejarah budaya yang sangat menawan.

Mahasiswa Arsitektur Universitas PGRI Semarang mencoba menggali khasanah warisan budaya leluhur melalui Pengalaman Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menjadi sebuah proses perwujudan pewarisan budaya Bali dan Lombok.

“Bentuk bangunan di Bali dan Lombok menjadi salah satu objek yang kami pelajari. Proses, bentuk dan manfaat dari sebuah bentuk bangunannya yang masih mencerminkan kearifan local,” ungkap Dhurra, Mahasiswa Arsitektur UPGRIS saat Pameran di Gedung Pusat lt.5 UPGRIS.

Advertisement

Maket bangunan yang dipamerkan berupa miniature atau Maket bangunan Asli kedua daerah yang diambil saat melakukan KKL.

Selain itu, beber Dhurra, arsitektur di desa Sasak yang masih tradisional. Lombok yang terkenal dengan 1000 masjid dengan arsitektur tradisional dengan ciri bentuk material lokal. Cirinya antara lain lantai masih menggunakan tanah liat dan atap menggunakan alang-alang.

Sementara itu Ketua Panitia Pameran M. Syndhu Yoga Pratama menerangkan bahwa pameran aristektur ini merupakan produk KKL selain seminar, dan buku.

“Kami bisa melihat bentuk arsitektur, sejarah, terbentuknya sebuah pemukiman yang masih utuh sampai sekarang. Proses pembuatan maket desa agar orang lain bisa melihat langsung dalam bentuk miniatur yang kami tampilkan,” imbuh Syndhu.

Kreatifitas mahasiswa Arsitektur ini mendapat tanggapan positif dan memberikan manfaat bagi pemahaman arsitektur dan budaya Indonesia yang sangat berarti bagi mahasiswa.

“Pameran ini akan mengapresiasi dan menginspirasi bagi masyarakat luas agar lebih dekat dan mengenal arsitektur yang berakar pada kearifan lokal. Serta,menjadi tolok ukur kekompakan dan kerja sama mahasiswa arsitektur,” imbuh Dosen Arsitektur UPGRIS Ratri Septina Saraswati, ST, MT. (hms/shs)

Advertisement