Semarang, UP Radio – Tak perlu jauh-jauh pergi ke sungai Han di Korea Selatan untuk menikmati atraksi air mancur dengan permainan gemerlap lampu di Jembatan Banpo.
Mulai awal tahun 2019, atau saat malam Tahun Baru, Kota Semarang akan meluncurkan obyek wisata serupa pada jembatan yang melintas di Banjir Kanal Barat (BKB).
Berdasarkan pantauan, hal tersebut dipastikan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) usai meninjau uji coba project yang disebutnya sebagai ‘Semarang Bridge Fountain’.
Tak hanya mengamati dari tepi sungai BKB, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu juga menggunakan drone untuk mengamati sistem kerja air mancur secara keseluruhan.
Jembatan Banjir Kanal Barat di Kota Semarang yang biasanya hanya diterangi oleh lampu jalan, seketika berubah menjadi sebuah panggung pertunjukan tarian air dengan tata cahaya yang apik.
Total sembilan lagu tema dimainkan pada uji coba di malam tersebut, selaras dengan gerakan air mancur yang disesuaikan.
Tak pelak, meskipun baru sebatas uji coba, ‘Semarang Bridge Fountain’ sukses menarik perhatian masyarakat yang melintas di sekitar jembatan Banjir Kanal Barat malam itu.
Hendi sendiri yang menjadi inisiator mengharapkan ‘Semarang Bridge Fountain’ dapat menjadi daya tarik baru untuk meningkatkan kunjungan wisata.
“Dalam mengembangkan sektor wisata di Kota Semarang, kami berkomitmen agar selalu ada hal baru di Kota Semarang yang dapat meningkatkan ketertarikan wisatawan,” tutur wali kota yang juga merupakan seorang politisi PDI Perjuangan itu.
“Maka setelah Kampung Pelangi hingga revitalisasi Kota Lama hingga Hutan Tinjomoyo, saat ini kami mengenalkan Semarang Bridge Fountain sebagai daya tarik baru Kota Semarang,” imbuhnya.
Setelah uji coba project yang dikerjakan selama enam bulan dengan anggaran sekitar 17 Miliar Rupiah tersebut selesai, Hendi menyatakan bahwa dirinya puas.
Namun, dirinya menyebutkan bahwa masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi sebelum ‘Semarang Bridge Fountain’ dapat dihidupkan secara rutin setiap malam.
Dirinya menekankan evaluasi tersebut akan difokuskan pada keamanan serta kenyamanan masyarakat yang akan menonton pertunjukan tersebut, termasuk agar arus lalu lintas tidak terganggu.
“Masih ada waktu hingga launching pada malam tahun baru mendatang, saya minta Dinas PU, Disbudpar dan Dishub untuk berkoordinasi agar bisa memberi kenyamanan dan keamanan pada warga masyarakat,” tekan Hendi.
Dirinya menegaskan bahwa evaluasi tersebut penting mengingat antusias warga yang begitu besar, bahkan sebelum Semarang Bridge Fountain resmi diluncurkan.
Sedangkan terkait teknis, Hendi meminta adanya penyesuaian musik.
Menurutnya, Semarang Bridge Fountain juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melestarikan musik-musik daerah.
“Perlu dikombinasikan juga dengan lagu dan musik Indonesia dan lagu daerah yang rancak,” pintanya.
Di sisi lain, secara detail Kepala Dinas PU Kota Semarang, Iswar Aminuddin menjelaskan bahwa pertunjukan ‘Semarang Bridge Fountain’ akan dilangsungkan secara rutin dengan durasi 30 menit setiap harinya pada pukul 19.30 sampai dengan 20.00 WIB.
Sedangkan untuk hari Sabtu serta malam Minggu akan dinyalakan sebanyak dua kali, dengan penambahan waktu atraksi pada pukul 21.00 – 21.30 WIB. (ksm)