Semarang, UP Radio – Bank Indonesia (BI) memproyeksi ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2022 tumbuh di kisaran 5 persen sampai 6 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah, Pribadi Santoso mengatakan, optimistis pertumbuhan ekonomi di Jateng tahun depan bakal lebih baik.
Ia melihat pada triwulan II dan III 2021 saja, pertumbuhan ekonomi Jateng sudah tumbuh positif, dengan berbagai dukungan yang cukup pesat.
“Kami perkirakan 2022 pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bisa tumbuh 5 sampai 6 persen dan inflasi dapat terjaga pada 3 +- 1 persen,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Jawa Tengah di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (24/11).
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jateng mampu tumbuh positif dengan dukungan utamanya pada sektor konsumsi yang menyumbang rata-rata 50 – 60 persen.
Kemudian, disusul bidang investasi dan ekspor yang menjadi dua penyumbang utama terbesar berikutnya.
“Sumber utama penggerak ekonomi Jateng utamanya dari sisi konsumsi, yang menyumbang lebih dari 50 persen. Jika konsumsi terganggu jelas pertumbuhan ekonomi akan sangat terdampak,” jelasnya.
Ia menambahkan, berbagai upaya akan dilakukan BI Jateng bersama seluruh stakeholder terkait di Jawa Tengah.
Dia menambahkan akan terus berusaha memacu berbagai sumber baru pertumbuhan ekonomi Jateng agar terus tumbuh positif.
“Kita gali terus supaya dapat menemukan sumber pertumbuhan baru sehingga bisa optimal kembali, misalnya pariwisata,” ucapnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya upaya menarik investor dan menggenjot ekspor juga sudah menjadi kewajiban yang harus terus didorong.
Ekspor furniture, alas kaki, produk tekstil akan terus didorong, bahkan akan mengajak daerah lain untuk ikut mendukung seperti di Solo dengan pabrik Sritex, kemudian ada Porang dan masih banyak lagi.
“Kemudian digitalisasi juga penting, di seluruh bidang, transaksi pemerintah dan juga komersial akan terus kita dorong,” pungkasnya. (zik)