Semarang, UP Radio – Penjualan eceran di Kota Semarang pada September 2017 masih melanjutkan tren kontraksi sejak bulan sebelumnya, hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 172,8, atau menurun 5,9% disbanding periode yang sama tahun 2016.
Deputy Direktur Kantor Bank Indonesia Propinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengungkapkan Penurunan penjualan ritel terjadi pada hampir seluruh kelompok, kecuali peralatan dan komunikasi di toko. Transaksi bulanan penjualan eceran, September 2017 pun masih mencatatkan penurunan sebesar 4,4% disbanding bulan sebelumnya.
Menurut Rahmat Penurunan terutama terjadi pada suku cadang dan aksesori sebesar 4,4% serta barang lainnya minus 5,0%. Sementara itu, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya; barang budaya dan rekreasi; serta bahan bakar kendaraan bermotor masih mengalami pertumbuhan sehingga menahan penurunan lebih dalam.
Bank Indonesia juga memprediksi Pada Oktober 2017, penjualan eceran diperkirakan masih mengalami penurunan secara tahunan, yaitu sebesar 5,8% , atau sedikit menguat dibanding penurunan pada September 2017 yang tercatat 5,9%. Bahkan Seluruh kelompok komoditas diperkirakan juga mengalami pertumbuhan tahunan negatif.
Rahmat Menambahkan Ekspektasi peningkatan omset penjualan pada tiga dan enam bulan yang akan datang diperkirakan berada pada level optimis. Kondisi ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Penjualan yang berada di atas angka 100.
Keyakinan retailer terhadap meningkatnya penjualan eceran pada tiga bulan mendatang di bulan Januari 2018 juga diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Indikasi tersebut terlihat dari naiknya Indeks Ekspektasi Omset Penjualan tiga bulan mendatang menjadi sebesar 169,8 dari 162,8 pada bulan sebelumnya. Lebih lanjut, penjualan pada enam bulan yang akan datang (April 2018) pun diperkirakan meningkat, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Penjualan enam bulan mendatang sebesar 158,1 yang lebih tinggi dari indeks 155,8 pada bulan sebelumnya. (rls/shs)