Semarang, UP Radio – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) propinsi Jawa Tengah kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Jawa Tengah.
Melalui penyelenggaraan Festival Jateng Syariah (FAJAR) 2025, BI mengusung tujuan besar: memperkuat ekosistem produk halal, keuangan syariah, serta meningkatkan literasi, inklusi, dan gaya hidup halal untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
FAJAR 2025 digelar di Queen City Mall, 14–17 Agustus 2025, dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah melalui Pengembangan Halal Value Chain untuk Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Jawa Tengah”.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan melalui FAJAR 2025, BI ingin menggali potensi ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang kuat dan berkelanjutan.
“BI berupaya mendorong sinergi antara sektor riil dan keuangan syariah untuk memacu pembiayaan produktif bagi Pelaku Usaha Syariah (PUS),” kata Rahmat.

Rahmat menambahkan FAJAR 2025 merupakan bagian dari road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa pada September 2025 dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada Oktober 2025.
Dijelaskan, FAJAR 2025 diinisiasi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah (KPw BI Jateng) bekerja sama dengan Pemprov Jateng, Kementerian Agama, KNEKS, KDEKS, MUI, LPPOM MUI, MES, Baznas, Dekranasda, pondok pesantren, lembaga zakat dan wakaf, akademisi, dan mitra strategis lain.
Sejak Juli 2025, sudah berlangsung sejumlah agenda pendahuluan seperti edukasi dan sosialisasi eksyar, pelatihan pelaku usaha syariah, fasilitasi sertifikasi halal untuk RPH/RPU, pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) dan penyelia halal, hingga Business Matching pembiayaan syariah.
Festival ini juga diramaikan oleh Festival Santri Jawa Tengah (FITRAH) yang telah dilaksanakan pada 22–24 Juli 2025 di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, sebagai upaya mengangkat potensi santri dalam ekonomi syariah.
FAJAR 2025 dibuka resmi pada 14 Agustus 2025 oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin, bersama Rahmat Dwisaputra dan para mitra kerja.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan FAJAR 2025 dan mengajak semua pihak bersinergi mendorong pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah melalui penguatan Halal Value Chain,” papar Taj Yasin.
Taj Yasin menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan dukungan untuk mewujudkan zona KHAS, antara lain dengan memberikan pelatihan kepada juru sembelih untuk memperoleh sertifikasi halal, mereka ditempatkan di Rumah Pemotongan Hewan yang ada di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Jawa Tengah juga sudah banyak dilirik wisatawan Timur Tengah yang juga berburu wisata ramah muslim. Terlebih, Bandara Ahmad Yani juga sudah kembali sebagai bandara internasional lagi,” jelasnya.
Selama ini, pariwisata halal di kancah global di kawasan Asia adalah Malaysia. Padahal, Indonesia memiliki 87 % warga muslim yang seharusnya memiliki peran lebih besar, sebagai tujuan pariwisata muslim yang diperhitungkan dunia internasional.

Acara pembukaan juga diwarnai sejumlah kegiatan penting, di antaranya:
1 Penyerahan sertifikat halal kepada 2 RPH/RPU halal, UMKM barang gunaan (kain) dan makanan minuman olahan, serta jasa penggilingan daging.
2 Launching Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, Sehat) di UIN Walisongo.
3 Penyerahan bantuan 2 sumur bor Program Wakaf Digital bersama Dompet Dhuafa.
4 Penyerahan hasil business matching pembiayaan perbankan untuk UMKM bersama 4 bank syariah.
Pada kesempatan terasbut Rahmat Dwisaputra juga memaparkan capaian program BI Jateng hingga 2025, di antaranya fasilitasi sertifikasi halal bagi 1.264 UMKM, sertifikasi kompetensi bagi 35 Auditor Halal, 62 Penyelia Halal, 70 Juleha, dan 36 RPH/RPU Halal.
BI juga membentuk dua Halal Center di UNISNU Jepara dan UNWaHas Semarang serta mendorong 33 ponpes bergabung di HEBITREN.
“Upaya ini membuahkan hasil. Perwakilan Jateng berhasil meraih juara di berbagai ajang nasional seperti Wirausaha Muda Syariah, Ponpes Unggulan, Halal Chef Competition, dan Lembaga Ziswaf,” kata Rahmat.
Prestasi lain adalah terbentuknya delapan Zona KHAS di Jateng, termasuk di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan UIN Walisongo.
Program ini mengantarkan Jateng meraih Juara 1 Anugerah Adinata Syariah 2025 kategori Zona KHAS.
“Sinergi lintas sektor ini juga diharapkan memperkokoh posisi Indonesia menuju pusat industri halal dunia,” pungkas Rahmat. (shs)
