Magelang, UP Radio – Bank Indonesia tetap konsisten untuk meningkatkan edukasi sistem pembayaran digital bagi seluruh masyarakat.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Jawa Timur Ibrahim mengungkapkan sinergi merupakan kunci utama dalam meningkatkan akseptasi sistem pembayaran digital di daerah.
“Dengan sinergi, edukasi terkait menfaat sistem pembayaran digital dapat tersebar lebih luas, sehingga mendukung perluasan akseptasi sistem pembayaran digital di daerah,” kata Ibrahim saat memberikan sambutan dalam acara kick off QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Wilayah Jawa Tahun 2025 di pelataran Candi Borobudur, Kamis (2/10/2025).
Menurutnya acara QJI 2025 menjadi momentum untuk terus meningkatkan sinergi KPwDN se-Jawa untuk bersama-sama memperluas akseptasi sistem pembayaran digital di Indonesia.

QJI 2025 Wilayah Jawa merupakan rangkaian kompetisi QJI yang sebelumnya telah dilaksanakan di seluruh KPwDN yang diikuti Peserta dari berbagai latar belakang: siswa, mahasiswa, pegawai, wiraswasta, hingga kreator konten.
“Peserta dalam tim 2-3 orang menjalankan misi yang berpusat pada edukasi sistem pembayaran digital di masyarakat dengan cakupan QRIS, Pelindungan Konsumen, APU-PPT, BI-FAST, hingga CBP Rupiah,” jelasnya.
Setiap peserta juga diharuskan membuat video dalam pelaksanaan misi di lapangan dan mengunggahnya ke media sosial sebagai sarana edukasi jangka panjang kepada masyarakat.
Sementara Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Propinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menegaskan QJI 2025 wilayah Jawa dilaksanakan oleh setiap KPwDN tidak lepas dari sinergi, salah satunya dengan PJP, Pemda, Komunitas, serta stakeholder lainnya.
“QJI Wilayah Jawa diselenggarakan pada 2- 4 Oktober 2025 bertempat di Kab. Magelang, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Kab. Semarang, dan Kota Semarang,” terang Rahmat.
Senada dengan QJI Tingkat KPwDN, peserta juga akan melaksanakan misi lapangan dalam rangka edukasi sistem pembayaran digital serta melakukan pengunggahan aktivitas edukasi pada media sosial.
“QJI juga mengintegrasikan budaya sebagai aspek edukasi. Sebagai wilayah yang kaya akan kebudayaan, QJI Wilayah Jawa menjadi perpaduan antara edukasi kebudayaan Jawa yang penuh dengan keunikan serta optimalisasi perluasan akseptasi sistem pembayaran digital,” tambah Rahmat..
Setiap peserta QJI nantinya harus menyelesaika tujuh misi yang disusun untuk QJI Wilayah Jawa diqntaranya peserta melakukan edukasi QRIS serta melakukan QRIS Experience di Kawasan Candi Borobudur, peserta melakukan QRIS Experience di sektor transportasi yakni di Trans Jogja serta melakukan edukasi terkait elektronifikasi transportasi di Tugu Golong Giling Yogyakarta, peserta melakukan edukasi CBP Rupiah pada masyarakat di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
Adapun tugas lain yang wajib diselesiakan termasuk menjelajahi budaya Indonesia dengan membuat vlog tentang kebudayaan di Kampung Kauman, Kota Surakarta dilanjutkan dengan akan melakukan sosialisasi pelindungan konsumen kepada masyarakat sekitar di Dusun Semilir, Kab. Semarang dan misi elektronifikasi dengan melakukan QRIS Experience untuk retribusi digital di Kawasan Kota Lama Semarang serta peserta mendaftarkan proxy adress BI-FAST pada masyarakat sekitar di Lawang Sewu, Kota Semarang.
Berdasarkan data hingga Agustus 2025, realisasi volume QRIS nasional mencapai 8,8 Milliar transaksi atau sebesar 136,6% dari target yang sebesar 6,5 Milliar. Adapun jumlah pengguna mencapai 57,6 jt dan 40,5 jt merchant.
Di Pulau Jawa, realisasi volume QRIS pada Agustus 2025 mencapai 7,5 Miliar transaksi atau sebesar 85% volume QRIS Nasional. Adapun jumlah pengguna 39,5 juta dan 27,3 juta merchant yang didominasi skala usaha UMKM dan berlokasi di Provinsi DKI Jakarta (6 juta pengguna dan 6,3 juta merchant).
Capaian tersebut tidak terlepas dari pengaruh kompetisi QJI yang diselenggarakan oleh seluruh KPwDN. Kompetisi QJI Wilayah Jawa dapat menjadi katalis untuk terus mendorong akseptasi QRIS dan sistem pembayaran digital.(shs)
