BI Yakin Vaksin Covid-19 Percepat Pemulihan Ekonomi Jawa Tengah

Semarang, UP Radio – Pandemi COVID-19 telah menjadi krisis global “like no others” dan memberikan dampak disrupsi yang simultan pada penawaran dan permintaan dalam ekonomi dunia yang saling terhubung dan konsekuensi pada kesehatan masyarakat.

Wabah tersebut menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah untuk berupaya melindungi ekonomi dan masyarakat dengan berbagai kebijakan.  

Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Jawa Tengah Soekowardojo mengungkapkan Kebijakan pembatasan sosial telah diberlakukan, telah   mempengaruhi jumlah orang bekerja dan produktivitasnya, sementara di sisi lain kehilangan pekerjaan dan pendapatan akan mempengaruhi prospek ekonomi serta menurunkan konsumsi rumah tangga dan investasi korporasi.

Advertisement

“Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pemulihan perekonomian Jawa Tengah sudah mulai berlangsung sejak triwulan III 2020, setelah sebelumnya mengalami kontraksi di triwulan II hingga mencapai 5,4 persen. Seluruh komponen perekonomian saat ini mulai dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga aktivitas ekspor impor, tercatat membaik,” kata Soekowardojo dalam paparannya pada awak media di Tentrem Hotel Semarang (3/12/2020). 

Memurut Soeko, kebijakan pelonggaran pembatasan sosial dengan protokol kesehatan yang ketat disertai dengan stimulus fiskal kepada masyarakat dan pelaku usaha, menjadi faktor yang mendorong kinerja perekonomian yang lebih baik.

Dipaparkanya, Jawa Tengah memiliki keunggulan basis produksi perekonomian yang memenuhi kebutuhan dasar manusia. Dari sektor pertanian, Jawa Tengah termasuk salah satu lumbung padi nasional dan berbagai komoditas hortikultura. Komoditas industri pengolahan yaitu makanan & minuman, tekstil & produk tekstil, dan furnitur, menjadi andalan produksi nasional dan ekspor.

“Berbagai sektor unggulan tersebut selalu meningkat permintaannya dari waktu ke waktu. Belum lagi sektor farmasi berbasis obat tradisional yang masih dapat terus dikembangkan mengingat faktor kesehatan menjadi perhatian khusus sejak COVID-19,” tambahnya.

Bank Indonesia meyakini, upaya mendorong pemulihan ekonomi yang lebih cepat, selain dapat diraih dengan pembukaan sektor-sektor ekonomi prioritas dengan penerapan protokol kesehatan yang baik, didukung strategi meningkatkan kapabilitas UMKM melalui edukasi dan pendampingan yang didukung sektor korporatisasi, pembiayaan dan kapasitas maupun digitalisasi.

Disektor regulasi pemerintah perlu menciptakan kemudahan dan rasa aman bagi para investor serta mempercepat realisasi program pemerintah daerah secara efektif dan efisien.

Soeko juga meyakini, nantinya di tahun 2021, perekonomian Jawa Tengah dapat berkembang lebih baik. Sikap optimistis dan kemampuan beradaptasi dengan keadaan menjadi modal dasar untuk betahan dan bangkit kembali. Karena itu, penerapan protokol kesehatan yang ketat, akan menjadi kebiasaan sampai batas waktu yang belum dapat diperkirakan.

“Inovasi juga perlu terus dikembangkan menyesuaikan dengan kenormalan baru masyarakat. Selain itu, kehadiran vaksin COVID-19 akan menjadi hal penting dalam menjaga ekspektasi dan menurunkan kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas,” pungkas Soekowardojo. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement