Disdag Larang Pedagang Berjualan di Tepi Jalan Ki Narto Sabdo

Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang resmi memberikan larangan berjualan di sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo, Kota Semarang tepatnya mulai hotel Metro hingga Jembatan Johar, Kamis (30/3/2023).

Selama ini di sepanjang Jalan Ki Narto Sabdo berdiri sekitar 96 pedagang yang berdagang di tepi jalan. Hal ini karena para pedagang tak mendapat lapak di Pasar Johar.

Lapak-lapak pedagang tersebut kerap kali membuat kemacetan jalan.

Melihat hal tersebut, Kamis (30/3/2023) petugas Gabungan Satpol PP Kota Semarang dan Dinas Perdagangan Kota Semarang memasang tiang pemberitahuan larangan berjualan.

Adapun 96 lapak pedagang sementara dipindah ke tepi Jembatan Johar dekat konveksi, di Jalan Inspeksi.

Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan ada 96 pedagang di tepi jalan.

Selanjutnya, para pedagang ini direlokasi ke dekat Konveksi. Rencananya, bulan Juni 2023 mendatang 96 pedagang dipindah ke Shopping Centre Johar (SCJ).

“Ini ada perintah dari Walikota Semarang untuk penataan. Maka ini kita pindah. Karena selama ini menimbulkan kemacetan,” kata Fajar, usai pemasangan tiang larangan dagang, Kamis siang (30/3/2023).

Adapun 96 pedagang ini beraneka ragam, ada penjual pakaian, penjual makanan dan lain – lain. Penempatan di Jalan Inspeksi, kata dia, hanya sementara waktu. Sebab, nantinya mereka akan dipindah ke Gedung Shopping Centre Johar (SCJ).

“Itu kan yang di SCJ kontraknya habis di Juni 2023. Nanti 96 pedagang kita masukkan kesana. Nanti penentuan di lokasi lantai 1 atau 2 kitab tentukan bersama,” tegasnya.

Dia yang juga menjabat Kepala Satpol PP Kota Semarang menyatakan akan menindak tegas jika ada parkir liar di jalan ki Narto Sabdo. Sebab, jelas ada rambu larangan dagang.

“Itu kan ada rambu larangan parkir. Nanti jika ada yang parkir liar, juru parkir dan kendaraan kita tindak. Kendaraan digembosi. Nanti kita kerjasama dengan Polisi jika ada parkir liar,” jelas dia.

Perwakilan Pedagang, Supriyanto (45) mengaku tak mempermasalahkan adanya relokasi ini.

“Kita setuju dipindah sementara. Tapi kita harap nanti juga kita bisa masuk di SCJ lantai 1. Kita ikhlas disini sementara,” katanya.

Sebanyak 96 pedagang ini, kata dia, sudah berdagang di tepi jalan selama sekitar 25 tahun. (ksm)