Semarang, UP Radio – Operasional Jembatan Kaca Tinjomoyo, Kota Semarang kembali tertunda imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran.
Bangunan fisik jembatan kaca yang dibangun pada masa kepemimpinan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, hingga berganti Hevearita Gunaryanti Rahayu belum dimanfaatkan secara optimal.
Kini, pada masa awal kepemimpinan Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, operasional jembatan kaca pun kembali tertunda akibat efisiensi anggaran.
“Jembatan kita memang ingin segera kita operasional kan. Tetapi ada banyak hal yang harus diselesaikan,” kata Kepala Disbudpar Kota Semarang, Wing Wiyarso.
Selain pengadaan alat pengamanan, Wing menyebut, dibutuhkan pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bekerja di wahana ekstrem ini. SDM wajib memiliki sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Kedua, lanjut Wing, juga perlu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, terlatih dan memiliki sergifikasi.
“Dari sisi SDM juga ternyata tidak semudah itu. Tidak hanya SDM biasa yang bisa kita tunjuk, tetapi harus memiliki sertifikat bahwa mereka mampu melaksanakan pelayanan sesuai dengan kaidah kaidah yang ada,” ungkapnya.
Tak hanya itu, di Kawasan Jembatan Kaca Tinjomoyo juga masih ada beberapa kelengkapan sarana dan prasarana penunjang yang harus terpenuhi.
“InsyaAllah di perubahan anggaran kali ini akan kita usulkan agar bisa melengkapi. Baik penganggaran untuk pembiayaan SDM, sertifikasi dan pembangunan fasilitas sarana prasarana. Semoga di perubahan anggaran bisa terselesaikan sambil menunggu pelaksanaan renovasi jembatan merah dari kementerian PUPR selesai,” terangnya.
Sebelumnya, Wing mengungkapkan, telah melakukan pengusulan anggaran pada APBD 2025. Namun, adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, rencana pelatihan, kelengkapan sarana dan prasarana terpaksa ditunda.
Pihaknya akan mengusulkan para perubahan anggaran. Dia berharap, anggaran operasional jembatan kaca bisa diakomodir. Saat ini, fisik jembatan masih berdiri kokoh.
Jika dibiarkan, menurut dia, akan mengalami kerusakan. “Kami berharap bisa terealisasi agar bisa menambah PAD, apalagi fisik bangunan sudah jadi,” imbuhnya. (ksm)