Semarang, UP Radio – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berkomitmen memperbaiki infrastruktur di ibu kota Jawa Tengah.
Perbaikan infrastruktur berupa perbaikan akses jalan dan pengendalian banjir. Dua hal tersebut perlu segera diselesaikan untuk menggeliatkan industri serta mempermudah aktivitas masyarakat.
“Kalau bicara jalan sudah bagus-bagus. Ada beberapa (jalan) milik Kementerian PUPR yang sekarang sedang berjalan (perbaikan),” papar Ita, sapaannya, saat Temu Industri 2023, di Legacy Covention Semarang, Kamis (15/6/2023).
Dia menyebut, jalan kewenangan Kementerian PUPR yang sedang diperbaiki diantaranya Jalan Raya Mangkang. Selain itu, Kementerian PUPR juga sedang menaikkan jembatan tol di Kaligawe. Sehingga, upaya itu bisa mengurangi banjir di Semarang.
“Kalau jalannya rusak terjadi banjir, pasti jangka waktu pengiriman akan mundur. Yang diperlukan adalah infrasktruktur jalan (baik),” paparnya.
Lebih lanjut, Ita juga mengejar upaya pengendalian banjir pada 2023 ini agar mempermudah proses perdagangan.
“Bicara bebas (banjir) semua tidak tapi bagaimana memininalkan utamanya jalan-jalan yang menjadi titik-titik untuk para pelaku industri melakukan proses perdagangan atau penjualannya,” paparnya.
Di sisi lain, Ita meminta kepada Dinas Perindustrian untuk benar-benar mewadai para pelaku industri dengan temu industri yang dapat membuat industri di Kota Semarang kembali menggeliat pasca Covid-19. Misalnya, dengan melibatkan perbankan untuk membantu permodalan, memperluas cabang, dan memperluaa pasar hingga luar negeri.
“Undang saja bank-bank untul hadir, terjadi business matching. Selama ini, banyak yang tidak bisa ketemu bank. Dulu, Covid belum banyak indsutri mengeliat, sekarang sudah dibutuhkan permodalan,” paparnya.
Kolaborasi, lanjut Ita, juga perlu dilakukan dengan organisasi pemerintah daerah lain karena cakupan industri cukup luas.
Pameran industri juga bisa dilakukan. Lembaga vertikal yang bisa mendukung industri juga perlu dilibatkan. Sehingga, ada sinergi nyata berkelanjutan.
“Butuh lainnya, busa saja dari beacukai, imigrasi, BPOM, Kemenhukam untuk Haki. Jadi orang butuh apa, bisa rill ada sinergi,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Tri Supriyanto mengatakan, infrastruktur memang menjadi fokus utama untuk membuat para pelaku industri nyaman berusaha di Semarang.
Selain itu, terkait perizinan, pihaknya jiga mulai berkoodinasi dan berkonsultais kepada kementerian agar para pelaku usaha industri tidak merasa ada kesulitan dalam mengurus perizinan.
“Kalau perizinan lancar, mereka akan produksi atau eksport luar biasa. Ini income tambahan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang,” jelasnya.
Sesuai arahan wali kota, pihaknya akan berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder untuk pertemuan pelaku industri.
“Ada event, kalau bisa ada pameran, kami lagi mengarah ke situ,” ucapnya.