Government Auto Show Commercial Vehicle Expo, Bukan Sekadar Pamerkan Produk

Semarang, UP Radio – Ajang Government Auto Show Commercial Vehicle Expo (GAS CVE) 2025 bukan sekadar memamerkan produk, tetapi juga menjadi strategi menjaring konsumen, khususnya para pelaku usaha di Jawa Tengah.

“Kami ingin menjaring konsumen, terutama pengusaha-pengusaha di Semarang maupun Jawa Tengah. Acara ini sangat positif karena membantu penjualan di dealer kami, khususnya Mitsubishi, untuk mendukung berbagai usaha di wilayah ini,” ujar Marketing Sun Star Motor Banyumanik Semarang, Hadi, ditemui di sela GAS CVE, di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, GAS CVE memiliki keunikan dibanding pameran otomotif lainnya. Selain diikuti berbagai merek kendaraan, acara ini juga penyelenggara, yakni Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, menghadirkan banyak pengusaha.

[the_ad id="40097"]
Advertisement

“Di sini tidak hanya Mitsubishi, tapi banyak merek lain. Jadi kami bisa lebih banyak berinteraksi, bertemu dengan customer, sekaligus menawarkan produk-produk kami. Ini peluang yang sangat baik,” tambahnya.

Hadi menilai kendaraan niaga berperan penting dalam mendukung roda perekonomian, khususnya bagi UMKM di Jawa Tengah.

“Mobil niaga sangat penting untuk mendukung usaha-usaha kecil dan menengah. Karena itu, peluang untuk investasi melalui pameran ini sangat terbuka lebar. Kami sebagai dealer bisa membantu pengusaha, sekaligus ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Ia juga berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin.

“Harapannya, pameran ini bisa terus diadakan lagi karena sangat membantu kami sekaligus mendukung perekonomian daerah,” pungkasnya

Sementara, Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah, Nadi Santoso, menyampaikan penyelenggaraan GAS CVE tahun 2025 yang dibuka Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, difokuskan pada kendaraan niaga. Menurutnya, kegiatan itu bukan sekadar pameran, melainkan wadah komunikasi antarpelaku usaha, sekaligus sarana sosialisasi mengenai insentif investasi, yang telah difasilitasi Pemprov Jateng melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

“Harapan kami, melalui pertemuan ini semakin banyak pengusaha yang berinvestasi di Jawa Tengah. Pemprov telah menyiapkan berbagai insentif, termasuk keringanan biaya balik nama kendaraan bermotor. Sejumlah pengusaha sudah memanfaatkan fasilitas ini, dan ke depan kami ingin lebih banyak pelaku usaha yang memanfaatkannya,” ungkap Nadi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan GAS CVE 2025 merupakan bagian dari upaya Pemprov Jateng untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Infrastruktur yang dibangun pemerintah, menurutnya, tidak akan optimal tanpa didukung transportasi barang dan orang yang memadai.

“Government Auto Show ini adalah bagaimana kita memastikan pergerakan orang dan barang bisa lebih representatif, sehingga investasi di Jawa Tengah semakin berkembang. Pemprov juga memberikan berbagai insentif pajak bagi para dealer, karoseri, maupun pelaku usaha yang berpartisipasi,” tegasnya.

Hingga saat ini, Jawa Tengah mencatat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,28 persen, di atas rata-rata nasional, dengan nilai investasi mendekati Rp587 triliun. Sebanyak 65 persen dari investasi tersebut merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).(hms)

[the_ad id="40099"]
Advertisement