Semarang, UP Radio – Investasi di Kota Semarang dinilai mulai menunjukkan tren positif. Hal ini tampak dengan dibangunnya berbagai perusahaan salah satunya PT CDS Asia Electronics yang berlokasi di Kawasan Industri BSB City Mijen.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pun turut menyambut baik dibukanya operasional PT CDS Asia Electronics di Kawasan Industri BSB City Mijen, Senin (13/6) siang.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono mengatakan Grand Opening PT CDS Asia Elektronics ini menambah investasi di Kota Semarang.
Menurut Widoyono, investasi baru yang dilakukan PT CDS Asia Elektronics ini memiliki besaran mencapai US$ 14Juta atau lebih dari 205 miliar rupiah. Data tersebut akan muncul setelah laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) selama enam bulan.
Menariknya, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur lampu ini memiliki kemitraan dengan UMKM sebagai supplier dan user.
Hal ini akan ditindaklanjuti lebih dalam apa saja yang bisa didukung oleh UMKM sehingga pelaku UMKM di Kota Semarang turut berkembang.
“Jangan semua produksi dari luar. Saya akan tindaklanjuti apa yang bisa disupport UMKM, misalnya tangkai lampu atau pot lampu. Nanti kita cari formatnya,” ujarnya.
Tak hanya sampai disitu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mengundang para investor untuk bisa berinvestasi besar-besaran di ibu kota Jawa Tengah ini.
Berbagai kemudahan diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang agar investasi yang masuk semakin besar. Menurut Widoyono para investor difasilitasi kemudahan berupa perizinan dan pendampingan.
Saat ini, pihaknya juga tengah menyiapkan regulasi insentif bagi para investor. Insentif itu bisa berupa reduksi, substitusi, atau pengurangan pajak retribusi, bahkan hingga penyediaan sarana dan prasarana.
“Kami sedang menyiapkan insentif, belum tahu insentif apa yang nanti kami berikan. Yang pasti, fasilitasi dan pendampingan, misalnya kami support komunikasi dengan pemerintah provinsi atau bahkan pemerintah pusat,” terang Widoyono, saat grand opening PT CDS Asia Electronics di Kawasan Industri BSB City Mijen, Senin (13/6/2022).
Widoyono melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang juga sedang menyiapkan sistem start up berisi informasi yang bagi para investor misalnya, informasi lahan, pabrik, gudang, atau hal-hal lainnya yang dibutuhkan para investor. Sehingga, investor akan lebih mudah mencari kebutuhannya.
Di Semarang, ada sekitar tujuh hingga delapan kawasan industri yang bisa digunakan untuk berinvestasi, diantaranya kawasan industri BSB City, Candi, dan Wijaya Kusuma.
Dengan berbagai kemudahan tersebut, dia berharap investasi di Kota Lunpia akan semakin meningkat.
Pada 2022 ini, pihaknya menargetkan, investasi masuk ke Kota Semarang sebanyak Rp 24 triliun. Hingga Juni ini, tercatat baru Rp 6 triliun.
“Kemarin di-lock mati hampir satu bulan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Ada persoalan sistem. Setelah ini, investasi akan terus berjalan,” jelasnya.
Dengan semakin banyak investasi yang masuk ke Kota Semarang, Widoyono optimis pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang akan semakin meningkat.
Dia mencatat, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang pada 2019 lalu sebesar 6,86 persen. Kemudian pada 2020 turun akibat pandemi Covid-19 menjadi -1,9 persen. Saat ini, pertumbuhan ekonomi sudah jauh lebih baik yakni 5,8 persen pada 2021.
“Sektor yang menunjang ada di industri, perdagangan dan jasa, dan sektor manufaktur lain,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager PT CDS & Overseas Director Alpan Lighting Products, Fernando Guerrero Serrano menagatakan, sudah berkeliling negara di Asia untuk rencana investasi.
Setelah bertemu dengan Pemerintah Indonesia, dia pun memutuskan untuk berinvestasi di Kota Semarang karena dinilai menguntungkan dari sisi sumber daya manusia dan suasana politik.
“Kami memilih Semarang karena ada pelabuhan Tanjumg Emas. Kami mengirimkan produk ke US via kapal laut bisa lebih dr 100 kontainer. Jadi, Semarang dinilai strategis karena ada pelabuhan. Harapannya, nanti bisa lebih berkembang,” tambah Fernando.
PT CDS Asia Electronics menginvestasikan dananya sebesar US$ 14 juta – 15 juta dengan target 3.500 tenaga kerja. Hal ini tentunya memberikan kabar gembira warga kota Semarang dan sekitarnya. (ksm)