Guru SMA di Kebumen Antusias Ikuti Workshop Inovasi Pembelajaran

Kebumen, UP Radio – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) menggelar workshop bertajuk “Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdiferensiasi dan Inovasi Model Pembelajaran” di SMAN 1 Rowokeke Kebumen baru-baru ini.

Tim PKM UPGRIS menyelenggarakan workshop tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat SMA, yang diikuti diikuti oleh 52 guru dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA se-Kabupaten Kebumen di Aula SMAN 1 Rowokele, Kabupaten Kebumen.

Pada kegiatan ini PKM UPGRIS menghadirkan pakar pendidikan yang memberikan wawasan komprehensif kepada para peserta.

Advertisement

Para pembicara yaitu Dr Sumarno MPd, yang membahas Konsep Pembelajaran Berdiferensiasi serta bagaimana strategi inovatif dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran di kelas.

Ada pula Dr Muhammad Syaipul Hayat MPd, menjelaskan teknik mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi dalam berbagai strategi pembelajaran inovatif dan Filia Prima Artharina MPd, menguraikan tentang Integrasi Strategi Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, yang menekankan pentingnya pendekatan adaptif bagi siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam.

Sementara itu, Dr Ary Susatyo Nugroho MS., dan Prof Dr Endah Rita Sulistya Dewi MSi, menyampaikan materi tentang Muatan Konten Biologi dalam Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi, yang mengarahkan para guru untuk lebih kreatif dalam menyusun materi ajar berbasis diferensiasi, khususnya dalam mata pelajaran Biologi.

Antusiasme peserta terlihat dari diskusi aktif selama sesi berlangsung dimana sejumlah peserta mengaku materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang mereka hadapi di sekolah.

“Kami sering menemui siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam satu kelas. Workshop ini membuka wawasan baru bagi kami untuk menyusun perangkat ajar yang lebih adaptif,” ungkap Sigit Wijayanto SPd, salah satu peserta.

Hal senada diungkapkan oleh Fitrotul Aini, yang merasa bahwa pendekatan inovatif ini akan sangat membantu meningkatkan pemahaman siswa.

“Strategi pembelajaran yang diajarkan dalam workshop ini membuat saya lebih percaya diri dalam merancang pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik,” ujarnya.

Rencananya, pertemuan kedua akan digelar secara daring dan diikuti peserta dari berbagai daerah, termasuk dosen dan guru dari luar Kebumen.

Puncak rangkaian kegiatan terjadi pada sesi ketiga, di mana peserta mendapatkan pendampingan intensif dalam menyusun modul ajar berbasis pembelajaran berdiferensiasi.

Selama sepekan, fasilitator memberikan arahan dan masukan guna menyempurnakan perangkat pembelajaran yang lebih inovatif dan berbasis evaluasi terukur.

Kegiatan PKM pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru SMA di Kabupaten Kebumen yang tergabung dalam MGMP Biologi, khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran berdiferensiasi dan integrasinya pada strategi pembelajaran inovatif, telah berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menyusun modul ajar, perangkat pembelajaran, dan evaluasi berdiferensiasi sesuai dengan asesmen awal dan kondisi di masing-masing sekolah.

Sedangkan kemampuan dalam pembuatan media ditunjukkan dengan sebanyak 52 peserta telah mengumpulkan modul ajar dan perangkat pembelajaran beserta evaluasinya. Peserta workshop aktif dalam memperbaiki dan mengikuti masukan perbaikan yang diberikan oleh fasilitator selama kurun waktu satu minggu pendampingan.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta dalam menyusun modul ajar yang variatif dan inovatif. Selama dalam kurun waktu workshop satu pekan, para guru berhasil menghasilkan perangkat pembelajaran yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Materi yang disampaikan sangat aplikatif. Saya kini lebih percaya diri dalam menyusun perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa,” ujar Husnawati, salah satu peserta workshop.

Peserta lainna, Budi Pramono juga menambahkan bahwa pendampingan dari fasilitator sangat membantu dalam menyempurnakan modul ajar yang mereka susun.

“Kami mendapatkan banyak masukan berharga untuk menjadikan perangkat pembelajaran lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa kami,” katanya.

Dirinya berharap dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para guru semakin siap menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah-sekolah mereka, sehingga mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan berkualitas tidak hanya di Kebumen, tetapi juga di berbagai daerah lainnya.(*)

Advertisement