Klaten, UP Radio – Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2025 menjadi momen bersejarah bagi gerakan koperasi di Indonesia. Tak hanya dirayakan secara nasional, tahun ini Harkopnas juga bertepatan dengan deklarasi Tahun Koperasi Internasional oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menandai era baru kebangkitan ekonomi berbasis kerakyatan.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi menyebut dua momentum besar mengiringi perayaan Harkopnas tahun ini, yaitu pengakuan global atas koperasi lewat deklarasi PBB, dan peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ini adalah tahun istimewa. PBB menetapkan 2025 sebagai Tahun Koperasi Internasional, dan Indonesia meluncurkan kelembagaan 80 ribu lebih Kopdes Merah Putih. Ini tonggak penting dalam sejarah koperasi kita,” tegas Budi Arie.
Ia menilai, langkah besar ini menjadi tanda dimulainya babak baru koperasi nasional yang lebih modern dan terintegrasi. Dari target 80 ribu koperasi desa, hingga kini telah terbentuk lebih dari 81.000 unit Kopdes yang sudah mengantongi legalitas resmi dari Kementerian Hukum dan HAM.
“Hari ini kita memulai chapter kedua, yakni fase operasionalisasi koperasi desa di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Koperasi sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
Menkop menekankan bahwa gerakan koperasi kini berada di garda terdepan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Melalui Kopdes/Kel Merah Putih, koperasi tidak hanya menjadi lembaga ekonomi, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat desa.
Program ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrem, membuka akses permodalan, mendekatkan teknologi, serta memperkuat layanan ekonomi di pedesaan.
“Keberadaan Kopdes akan membawa modal ke desa, teknologi ke desa, dan pelayanan ekonomi langsung ke masyarakat desa,” ujar Budi Arie.
Untuk memastikan koperasi desa dapat beroperasi secara efektif dan berkelanjutan, Kemenkop telah menyusun lima langkah strategis pasca peluncuran:
Digitalisasi dan penguatan sistem koperasi
- Inkubasi manajemen profesional koperasi
- Peningkatan kapasitas SDM koperasi melalui pelatihan dan sertifikasi
- Penguatan sistem pengawasan partisipatif anggota
- Pembangunan jaringan koperasi nasional dari desa hingga pusat
Budi Arie menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk menyiapkan pelatihan dan sertifikasi bagi para pengelola koperasi. Ini dilakukan guna memastikan profesionalisme pengelolaan koperasi di level akar rumput.
