Semarang, UP Radio – Memperingati HUT ke 23, Permata Bank menghadirkan program Permata CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA) yang digelar serentak di 23 kota di Indonesia sebagai bagian dari ke berlanjutan inisiatif Permata Hati – CSER & Sustainability for Social Impact.
Program Permata CERITA melibatkan 500 lebih karyawan Permata Bank yang tergabung sebagai Employee Volunteers (EVO) menjadi penggerak utama kegiatan.
Director of Branch Network Permata Bank Eddie Sajoga, mengungkapkan program Permata CERITA menjadi komitmen untuk mendorong budaya menabung sejak dini sekaligus meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan bagi siswa mulai dari tingkat TK hingga SMA/SMK.
“Permata CERITA merupakan kegiatan tahunan Permata Bank sebagai salah satu program tanggung jawab sosial dan juga terhadap lingkungan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas kepada masyarakat dalam mendukung terciptanya literasi dan inklusi keuangan untuk mendukung terciptanya juga ekonomi yang berkelanjutan,” kata Eddie Sajoga, saat memberikan sambutannya di acara Permata CERITA di SDN Sumurejo 2 Gunungpati Semarang, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan adanya kenaikan indeks literasi keuangan nasional menjadi 66,46%, serta indeks inklusi keuangan mencapai 80,51%. Namun, kesenjangan masih terjadi di kelompok usia 15 – 17 tahun yang mencatatkan tingkat literasi keuangan terendah di Indonesia.
“Melalui program ini, para siswa dibekali dengan panduan MODul finansiAL (MODAL) yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan usia mereka. Panduan ini memberikan pemahaman dasar mengenai keuangan dan perbankan secara sederhana dan relevan dengan keseharian mereka. Tidak hanya belajar teori, para siswa juga diajak bermain melalui Permainan Simulasi,” tambah Eddie.
Pada kesempatan yang sama Deputy Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Nita Rachmenia mengungkapkan apresiasi kepada Bank Permata atas terlaksananya program Permata CERITA untuk memperkuat literasi keuangan kepada anak-anak.
“Program literasi keuangan harus terua dilakukan mulai dari tingkat pendidikan yang paling rendah sampai yang paling tinggi secara terus-menerus dan bersama-sama,” kata Nita.
Nita mengakui Bank Indonesia bersama OJK selalu bersama dalam melakukan edukasi literasi keuangan kepada anak-anak pelajar maupun kepada masyarakat umum dan khususnya juga tidak hanya edukasi terkait finansial tapi juga terkait perlindungan konsumen.
“Pemberian edukasi Permata Bank di sekolah SDN Sumurejo 02 ini, kami sangat mendukung sekali karena usia-usia anak-anak seperti di sini ini adalah usia-usia yang baik sekali untuk kita bisa dapat bercerita dan berdialog dengan mereka semuanya sehingga bisa mulai dari awal membentuk perilaku-perilaku dalam melakukan keuangan yang baik,” ujar Nita.
Sementara, Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Startegis Kantor OJK Jawa Tengah, Taufik Andriawan mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kontribusi dan partisipasi Permata Bank dalam menjalankan program literasi keuangan kepada masyarakat.
“Kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Permata Bank hari ini kami harapkan dapat membantu meningkatkan literasi masyarakat, tidak hanya dalam hal pengelolaan keuangan, tetapi juga dalam memahami dan mengantisipasi risiko keuangan,” ujar Taufik.
Taufik juga meyakini jika tingkat pemahaman keuangan masyarakat sudah baik resiko terhadap kejahatan keuangan semakin dapat ditekan dan dikendalikan. (shs)
