Kemenperin Gandeng Bukalapak dan Tokopedia Perkuat Pasar IKM

Semarang, UP Radio – Pertumbuhan usaha e-commerce di Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan, sehingga Industri Kecil dan Menengah (IKM) harus mengikuti tren tersebut  untuk memperluas akses pasarnya dengan perdagangan online. 

Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian menyelenggarakan workshop e-smart IKM bagi 50 IKM di sektor logam, mesin, elektronika dan alat angkut dari Semarang, Banyumas, Pati, dan Kudus tanggal 4-5 Juli 2018.

“Sudah saatnya produk IKM dikenal masyarakat Mamie-commerce” ujar Endang Suwartini, Direktur IKM LMEA Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian di Semarang (4/7).

Advertisement

Workshop yang diselenggarakan 2 hari tersebut bekerjasama dengan marketplace besar di lndonesia yaitu Bukalapak dan Tokopedia. 

“Peserta workshop e-Smart IKM adalah pelaku Industri, jadi produknya dijamin produk local dan diharapkan marketplace di Indonesia tidak lagi hanya dibanjiri oleh produk impor,” tambah Endang.

Selama mengikuti workshop, pelaku IKM belajar berbisnis melalui sarana e-commerce dan juga mendapatkan sosialisasi program-program Kementerian Perindustrian seperti restrukturisasi mesin peralatan dan SNI.

Selain itu untuk pemantapan, diberikan materi strategi pemasaran online dari IdEA dan juga pengembangan produk melalui perbaikan proses bisnis, bahkan diperkenalkan juga aplikasi pencatatan keuangan dari Bank Indonesia. 

“Menjadi IKM di zaman now harus update dengan teknologi, untuk itu Kementerian Perindustrian berupaya melakukan edukasi pentingnya teknologi digital, manajemen keuangan yang baik, serta produk yang memenuhi standard,” jelas Endang

Pemberdayaan IKM melalaui teknologi digital merupakan salah satu prioritas dalam peta jalan Indonesia menuju era industri generasi ke-4, dimana teknologi digital dimanfaatkan sepenuhnya dalam proses produksi untuk mencapai efisiensi yang maksimal. 

Dijelaskan lebih lanjut, e-Srnart IKM ini akan menjadi sistem database yang tersajidalam profil industri, sentra, dan produk yang nantinya akan menjadi salah satu bahan analisa pembuatan kebijakan dalam pembinaan IKM.

Sejak diluncurkan pada 27 Januari 2017 yang lalu, workshop e-Smart IKM telah diikuti oleh 2630 peserta dan membukukan nilai transaksi online sebesar Rp. 600 juta.

“Tahun ini target kami 4.000 lKM di seluruh Indonesia ikut e-Smart IKM sehingga setidaknya ada 12.000 produk IKM masuk dalam marketplace” pungkasnya. (shs) 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement