Semarang, UP Radio – Tanggal 14 Februari merupakan jatuhnya hari valentin yang juga disebut sebagai hari kasih sayang. Di mata orang nomor satu di Kota Semarang, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, hari valentin harus dipandang dari sisi yang positif.
Dari segi positif hari valentin bisa kita implementasikan, Hendi mengungkapkan seperti sebagai hari kasih sayang kepada istri, pasangan maupun anak-anak serta orang terdekat kita.
“Kita lihat dari sisi positifnya saja. Bahwa makna peringatan valentin ini, tidak sebuah agama tertentu tapi momentum untuk kita mengingat kita masih harus saling mengasihi sesama, keluarga kita, anak-anak kita atau dengan suami istri atau pacar, monggo saja,” ungkap pria yang akrab disapa Hendi, Kamis (14/2) malam tadi.
Yang terpenting, bagi suami Krisseptiana ini, perayaan hari valentin tidak menggangu ketentraman umum sehingga dirinya tidak mempersoalkan adanya peringatan atau perayaan hari valentin.
“Yang penting tidak mengganggu ketentraman umum, maka kami tidak ada persoalan dengan peringatan hari valentin,” ungkap Hendi.
Selain itu, Hendi menganggap wajar jika ada pro kontra terkait peringatan hari valentin. Yang pasti antara yang setuju dan tidak setuju tidak saling mengganggu sebagai bentuk saling toleransi dan saling menghargai. Pasalnya, di Indonesia sebagai bangsa yang banyak keberagamannya, perbedaan adalah bagian dari kolaborasi bangsa yang harus justru menjadi kekuatan dan satu kesatuan.
“Masing-masing saling menghargai, yang tidak cocok dengan perayaan hari valentin, nggak usah mengganggu yang sedang merayakan. Yang sedang merayakan, juga jangan mengganggu yang merayakan. Sikap saling menghormati adalah bagian daripada kolaborasi perbedaan yang ada di bangsa kita, khususnya di Kota Semarang,” pungkas Hendi. (ksm)