Komitmen Lindungi Raja Ampat, Presiden Prabowo Cabut Izin Tambang

Jakarta, UP Radio – Langkah tegas diambil Presiden Prabowo Subianto demi menyelamatkan kawasan konservasi kelas dunia: empat izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, resmi dicabut pemerintah. Empat perusahaan yang terkena keputusan ini adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining, semuanya telah dihentikan operasinya demi menjaga kelestarian alam yang menjadi kebanggaan bangsa dan dunia.

“Presiden secara langsung memimpin rapat terbatas kemarin, dan beliau memutuskan pencabutan IUP sebagai bagian dari upaya menyelamatkan Raja Ampat dari eksploitasi yang tidak berkelanjutan,” ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.

Pencabutan ini bukan keputusan mendadak. Menurut Prasetyo, pemerintah terlebih dahulu melakukan investigasi mendalam di lapangan dengan melibatkan berbagai kementerian. Presiden bahkan menugaskan langsung Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Kehutanan, serta jajaran Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet untuk mengumpulkan data secara objektif.

Advertisement

“Semua data dihimpun dengan teliti dan cermat. Ini bukan keputusan emosional, tapi hasil kajian strategis,” tegas Prasetyo.

Konsistensi Penertiban Sumber Daya Alam

Langkah ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden tentang Penertiban Kawasan Hutan yang diterbitkan pada Januari 2025. Regulasi ini memuat langkah-langkah penataan aktivitas ekonomi berbasis sumber daya alam, termasuk pertambangan.

“Ini bukan hanya tentang Raja Ampat, tapi komitmen menyeluruh terhadap tata kelola lingkungan di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Prasetyo juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang aktif menyuarakan kepedulian mereka terhadap kondisi Raja Ampat, terutama melalui media sosial.

“Kami ucapkan terima kasih kepada warga dan pegiat sosial yang terus mengawal isu ini. Suara kalian penting dalam membentuk arah kebijakan,” katanya.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap kritis, namun bijak dalam menyaring informasi. Prasetyo menekankan pentingnya akurasi dan verifikasi dalam menyampaikan maupun menerima berita.

Advertisement