Semarang, UP Radio – Salah satu ikon venue olah raga Kota Semarang salah satunya ada Sirkuit Mujen. Tujuh tahun berselang atau resmi beroperasi sejak 2018 kondisinya terkini cukup memprihatinkan.
Kawasan Sirkuit Mijen sekuas 5,1 kilometer ini menyuguhkan pemandangan alam yang panoramik dan suasana sejuk, menjadi kebanggaan warga Kota Semarang dan Jateng dalam kegiatan balap dan aktivitas lainnya.
Terkini, Sirkuit Mijen juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk arena jogging atau berolahraga pagi setiap harinya. Suasana ramai masyarakat berolahraga akan tampak pada akhir pekan.
Arena trek sepanjang 2,7 kilometer dinilai ideal bagi masyarakat dalam aktivitas berolahraga terutama lari, jalan santai, atau bersepeda.
Meski demikian, pemandangan Sirkuit Mijen tak lagi elok di awal-awal beroperasi. Masyarakat yang menggunakan sebagai area olahraga pagi terganggu dengan suasana kumuh dan tak terawat.
Padahal, tak sedikit dana APBD Kota Semarang yang dikucurkan dalam membangun Sirkuit Mijen bertaraf Nasional ini. Proyek multiple years ini menelan biaya Rp 135 miliar.
Dian, salah satu warga yang memanfaatkan Sirkuit Mijen untuk berolahraga menyayangkan kondisi yang tak terawat.
“Saya hampir setiap hari jogging di sirkuit ini, sejuk pemandangan alam indah bisa lihat gunung ungaran, merbabu dan sindoro,” kata Dian warga Jatisari, Senin 16 Juni 2025.
Kata Dian, banyak sampah berserakan di area dan pinggir lintasan sirkuit, apalagi ditambah rumput ilalang liat yang sudah tinggi.
Tribun penonton juga tak luput dari sorotannya, banyak sampah mulai dari bekas event hingga banyak yang rusak. Lampu penerangan juga banyak yang pecah, kesan tak terawat.
“Sayang sekali kumuh, kalau bisa buat juga bisa rawat harusnya,” katanya.
Ia pun mempertanyakan apakah suku dinas yang mengelola Sirkuit Mijen memiliki anggaran perawatan atau tidak.
“Baiknya ada APBD perawatan, disayangkan kalu rusak karena kecerobohan pengelolaan padahal event nasional banyak dan dimanfaatkan sekarang oleh masyarakat untuk olahraga pagi,” katanya.
Thomas, warga lainnya yang bersepeda pagi di Sirkuit Mijen juga menilai ada beberapa titik kondisi aspal yang mulai terkelupas.
“Ban-ban bekas bumper berserakan sangat mengganggu pemandangan, ini saya bawa saudara dari luar kota untuk bersepeda di sini, kan malu dilihatnya,” katanya.
Sirkuit Mijen berlokasi di Jl. Raya Semarang-Boja, Tambangan, Kec. Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masyarakat yang tertarik menggunakan Sirkuit Mijen perlu membayar harga sewa yang telah diterapkan.
Harga sewa ini bervariasi tergantung dengan durasi penggunaan, jenis kegiatan, dan fasilita tambahan yang dibutuhkan. Secara umum, berikut kisaran harga sewa yang bisa dijadikan referensi: Sewa event 1 hari Rp10.000, Sewa Latihan perorangan 1 jam per motor Rp50.000, Sewa latihan tim 1 hari Rp5.000.000.
Harga di atas bisa berubah sewaktu-waktu sehingga sebaiknya calon penyewa menghubungi pihak pengelola Sirkuit Mijen Semarang dibawah naungan UPTD Gelanggang Olahraga, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang, secara langsung untuk mendapatkan informasi terbarunya.(ksm)