Semarang, UP Radio – Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi momentum tepat bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Sri Suciati MHum mengungkapkan mahasiswa harus bisa memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat di semua bidang, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.
“Ini momen yang ditunggu mahasiswa, sebab diawali dari proses analisis ilmiah. Mengorbankan pula banyak hal di wilayah tempat mahasiswa melaksanakan KKN,” kata Suciati.
Selama satu bulan (18 Janauari – 17 Februari) 1.731 mahasiswa akan melaksanakan pengabdian di masyarakat.
“Mahasiswa dituntut tidak hanya memahami dan mengidentifikasi berbagai persoalan, namun juga berupaya untuk menguraikan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di masyarakat,” ujarnya.
Rektor mencontohkan pada program pendidikan, mahasiswa bisa memberikan literasi terkait digitalisasi maupun hal lain. Masyarakat awam perlu dipahamkan tentang hal kekinian, agar tidak menjadi korban dari praktik penipuan yang menggunakan sarana teknologi.
“Kami juga berharap kepada mahasiswa agar memiliki rasa kepedulian, yang bisa ditunjukan melalui kegiatan. KKN harus dilaksanakan dengan rasa kegembiraan dan bisa menginspirasi masyarakat setempat,” imbuhnya.
Sedang pada bidang lain, mahasiswa KKN berpeluang memberikan kontribusi terkait potensi pariwisata di setiap wilayah. Apalagi masing-masing daerah tujuan, dikenal memiliki potensi pariwisata yang sama baiknya.
“Kehadiran mahasiswa di lingkup masyarakat dan keterlibatan mereka betul-betul diharapkan memberikan manfaat. Sekaligus kami ingin keberadaan mereka menjadi solusi atas berbagai persoalan yang muncul di masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPGRIS, Arisul Ulumudin MPd menyebut, tema yang diangkat pada pelaksanaan KKN kali ini, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Literasi Digital dalam Impelementasi Merdeka Belajar Kampus Medeka (MBKM).
Adapun mahasiswa peserta KKN tersebut ditempatkan di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah, antata lain Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, Kendal dan Kabupaten Batang. (pai)