Semarang, UP Radio – Mendekati hari lebaran Idul fitri saat ini perhotelan di Semarang okupansi lesu dan anjlog di bawah 40 persen hingga akhir bulan Mei 2019 ini.
Wakil ketua perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, Bambang Mintosih mengatakan jika pada musim mudik ini, okupansi hotel di Semarang memang belum bisa terangkat meski Semarang menjadi salah satu kota tujuan pemudik.
“Sekarang trendnya memang begitu, pada hari menjelang lebaran ini anjlok diangka 40 sampai 50 persen. Dan adanya tol juga sedang kami dalami nanti setelah lebaran ini, apakah membuat okupansi naik atau sebaliknya,” ungkapnya.
Lanjutnya, Okupansi kembali mengalami kenaikan, biasanya pada hari H Lebaran sampai H+5 Lebaran.
“Nanti mulai naik pada hari H, beberapa hotel di daerah Simpang Lima, H-1 Lebaran biasanya okupansi sudah penuh,” tambahnya.
Pria yang menjabat sebagai general manager Star Hotel ini mengungkapkan, pada hari H+1 nanti okupansi hotel di Semarang mencapai 100 persen. Menurut Benk, tingginya okupansi ini dikarenakan banyak pemudik atau pemudik yang balik sengaja mengunjungi Semarang untuk berwisata ataupun mencari oleh-oleh.
“Hari Lebaran kedua, biasanya ada pemudik ataupun pemudik yang balik ke Jakarta untuk transit di Semarang, biasanya mereka berwisata dan menginap di hotel serta mencari oleh-oleh,” bebernya.
Sementara itu, Public Relations Star Hotel Semarang, Riyanti mengatakan lesunya okupansi hotel saat ini, disiasati dengan menggeber menu buka puasa.
“Walaupun jelang Lebaran, minat untuk buka puasa di hotel masih sangat tinggi,” ucapnya.
Momentu arus mudik yang mulai ramai, juga dimanfaatkan Star Hotel untuk membagikan peta wisata kepada pemudik. Sosok bang napi menjadi pusat perhatian karena langsung membagikan peta dan memberikan wejangan kepada pemudik yang lewat di sekitar kawasan Peterongan untuk berhati-hati dalam berkendara.
“Total ada 200 peta wisata yang dibagikan. Tujuannya tentu untuk mempromosikan Semarang, sehingga saat akan kembali ke perantuan, para pemudik ini bisa mampir dan berwisata di Semarang,” tambahnya. (Ksm)