Semarang, UP Radio – Dalam rangka merayakan Tahun Baru Imlek, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang memasang sebanyak 875 lampion di berbagai jalan protokol.
Hiasan lampion ini harapannya dapat menambah keindahan kota serta menyambut masyarakat yang berkunjung.
Kadisperkim Kota Semarang, Yudi Wibowo, menjelaskan bahwa lampion terpasang di tiga jalan utama di wilayah segitiga emas. Yaitu, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, dan Jalan Gajahmada.
“Pemasangan mulai dari Paragon hingga Tugu Muda, dan juga di Jalan Gajahmada dari Tentrem ke Depok,” urai Yudi pada Selasa, 21 Januari 2025.
Pemasangan lampion ini sudah berjalan sejak pekan lalu dan akan menghiasi jalan protokol selama dua pekan hingga maksimal satu bulan ke depan.
“Kami ingin mempercantik kota agar masyarakat yang datang merasa nyaman dan betah di Semarang. Hal ini berpotensi meningkatkan perputaran ekonomi Kota Semarang,” tambahnya.
Selain lampion, pihaknya juga mempercantik area pedestrian dengan ornamen bertema Imlek, sehingga semua hiasan terlihat gemerlap terutama saat malam hari.
Di samping itu, lampion juga terpasang di Kawasan Pecinan, yang secara swadaya warga setempat pasang. Dinas Perumahan dan Permukiman telah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat di Kawasan Pecinan untuk meningkatkan keindahan lingkungan tersebut.
Pecinan, yang merupakan salah satu cagar budaya dan pusat aktivitas di Kota Semarang. Memiliki sejarah sebagai kawasan permukiman bagi masyarakat Tionghoa yang berkembang menjadi pusat perdagangan strategis.
Yudi menegaskan bahwa pemasangan lampion dan ornamen lainnya tidak hanya untuk perayaan Imlek. Tetapi juga bertujuan untuk memperingati berbagai hari besar nasional dan keagamaan lainnya.
“Setiap perayaan besar, seperti Imlek dan Natal, kami selalu menghias area utama kota. Termasuk Kawasan Jalan Pemuda dan segitiga emas, untuk menciptakan suasana yang meriah,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso.
Dengan adanya ornamen-ornamen tersebut, Wing berharap dapat meningkatkan daya tarik wisata Kota Semarang. “Kami ingin menciptakan lebih banyak spot menarik dan instagramable untuk wisatawan,” tambahnya.
Wing juga menyampaikan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Semarang sepanjang tahun 2024 mencapai 7,3 juta orang, angka tertinggi sejak sebelum pandemi Covid-19. “Kami bersyukur target kunjungan dapat tercapai, yang menunjukkan pemulihan kondisi pariwisata di Semarang,” katanya.
Untuk tahun 2025, pihaknya menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan dengan memperkenalkan destinasi baru serta memperkuat sinergi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kami akan mendukung pengembangan destinasi baru, termasuk Kawasan Pecinan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Wing.(ksm)