Semarang, UP Radio – Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang kini memiliki Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu dengan berbagai fasilitas kesehatan bagi pasien penderita kanker yang lengkap.
Direktur RSWN Dokter Eko Krisnarto mengatakan, operasional Gedung Kanker terpadu di RSWN masih menunggu izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Pihaknya berharap Agustus 2025 ini, perizinan Bapeten bisa selesai prosesnya dan dapat segera beroperasi.
“Alhamdulillah, gedung kanker terpadu yang kami buat dalam waktu satu tahun sudah jadi. Ini merupakan pekerjaan tahap pertama. Kebetulan juga alat-alatnya sudah siap,” ujar Eko, Senin, 10 Februari 2025.

Eko menyebut, Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih, yaitu Linac, Brachiteraphy, dan CT Simulator.
Menurut dia, layanan yang disediakan nanti ada radioterapi, mengingat penyakit kanker tidak hanya diobati dengan kemoterapi.
Dengan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN, kata dia, tentunya akan sangat bermanfaat bagi pasien kanker yang memerlukan radioterapi, dan bisa mengurai waktu tunggu antrean radioterapi pasien.
“Biasanya di RS Kariadi harus menunggu beberapa bulan, sehingga dengan adanya gedung kanker terpadu bisa dilayani di RSWN,” kata Eko.
Tak hanya pasien umum, pihaknya juga memberikan layanan pengobatan bagi pasien BPJS. “Disini bisa pakai BPJS, kita tidak pernah membedakan pasien BPJS atau tidak. Semua pasien kita layani sebaik mungkin tanpa membuat diskriminasi,” kata dia.
Selain alat-alat kesehatan yang canggih, Eko memastikan juga sudah menyiapkan tenaga medis yang siap untuk menangani pasien kanker.
“Saat ini kami sedang menyekolahkan dokter spesialis penyakit dalam Hematologi dan Onkologi Medik (KHOM). Semoga tahun depan sudah bisa lulus. Kami juga memiliki bedah onkologi dan saat ini kami sedang mencari onkologi radiasi,” tuturnya.
Pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN sendiri telah rampung pada Desember 2024 lalu. Tahap pertama proyek ini menelan anggaran Rp 27,8 miliar dengan pengadaan alat media mencapai Rp 69 miliar. Seluruh nilai anggaran berasal APBD Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
“Rencananya, pembangunan tahap kedua untuk lantai 2, 3 dan 4 akan dikerjakan tahun ini. Lantai 2 akan digunakan sebagai rawat jalan, sedangkan lantai 3 dan 4 untuk rawat inap,” imbuhnya.
Gedung kanker terpadu RSWN akan memiliki 12 tempat tidur dengan kuota hanya 24 pasien dengan pelayanan kanker radio terapi.
“Anggaran tahap dua Rp 25 miliar. Saat ini baru proses paket lelang di pemerintah kota Semarang,” tuturnya. (ksm)