Pelatihan Public Speaking UPGRIS: Bahasa Sehari-hari Tak Selalu Benar Secara Tata Bahasa

Semarang, UP Radio – Kemampuan berbicara di depan umum menjadi keterampilan penting bagi guru, termasuk guru taman kanak-kanak yang kerap terlibat dalam berbagai kegiatan seremonial. Menyadari hal tersebut, dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan public speaking bagi Guru TK PGRI se-Kota Semarang.

Kegiatan bertajuk PKM Peningkatan Kompetensi Guru TK PGRI se-Kota Semarang melalui Pelatihan Keterampilan Membawakan Acara (Pewara) Berbasis Praktik Terstruktur ini dilaksanakan baru-baru ini di Balairung Universitas PGRI Semarang dan diikuti oleh 21 guru TK.

PKM tersebut diketuai oleh Dr. Mukhlis, M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), dengan anggota Dr. Ika Septiana, M.Pd. dari Prodi PBSI serta Wijayanto, M.Pd. dari Prodi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI).

[the_ad id="40097"]
Advertisement

Dr. Mukhlis menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan guru dalam membawakan acara secara profesional. Menurutnya, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik di kelas, tetapi juga sering menjadi pewara dalam kegiatan sekolah maupun organisasi.

“Guru TK sering dipercaya memandu acara formal maupun nonformal. Karena itu, mereka perlu dibekali keterampilan public speaking yang baik dan terstruktur,” ujar Dr. Mukhlis.

Materi pelatihan meliputi konsep dasar public speaking, teknik membawakan acara secara profesional, hingga pemilihan bahasa yang tepat sesuai kaidah kebahasaan. Salah satu pemateri, Dr. Ika Septiana, M.Pd., menekankan pentingnya membedakan antara bahasa yang lazim digunakan sehari-hari dengan bahasa yang benar secara tata bahasa.

“Bentuk bahasa yang lazim digunakan masyarakat belum tentu merupakan bentuk bahasa yang benar secara kaidah. Dalam konteks formal, pewara harus mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” tegasnya.

Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis. Peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan langsung peran sebagai pewara. Tiga orang guru tampil membawakan acara, kemudian mendapatkan evaluasi dan masukan dari tim dosen terkait penguasaan materi, artikulasi, intonasi, serta penggunaan bahasa.

Salah satu peserta mengaku kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan rasa percaya diri. “Selama ini kami sering membawakan acara, tetapi belum memahami teknik dan kaidah bahasanya. Pelatihan ini membuka wawasan kami,” ungkapnya.

Melalui kegiatan PKM ini, UPGRIS berharap kompetensi Guru TK PGRI se-Kota Semarang dalam public speaking semakin meningkat, sehingga mampu mendukung profesionalisme guru dalam berbagai kegiatan pendidikan maupun sosial. (pai)

[the_ad id="40099"]
Advertisement