Semarang, UP Radio – Beberapa jalan yang bernama pahlawan dilengkapi dengan monumen atau patung sesuai nama-nama pahlawan tersebut. Bahkan Pemkot Semarang sudah merealisasikan sebagian.
Di antaranya, MT Haryono di Jalan MT Haryono, Jalan S Parman, Jalan dr Kariadi, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Piere Tendean, Jalan M Hatta, dan lainnya. Setali tiga uang, warga Kota Semarang juga melakukan hal yang secara swadaya di jalan kampungnya masing-masing.
Demikian halnya dengan Pemkot Semarang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkrim).
Pihaknya terus melakukan penambangan pembangunan taman dan patung agar menjadi ikon baru di Ibu Kota Jateng ini. Terutama untuk memenuhi penambahan ruang terbuka hijau yang sesusai aturan sebesar 30 persen.
“Beberapa waktu lalu kami menerima penyerahan prasarana dan sarana umum (PSU) dari pihak swasta. Dengan demikian, RTH bertambah 17 persen. Rencana kami akan terus membangunnya termasuk di beberapa ruas jalan,” kata Kepala Disperkrim Kota Semarang Ali.
Pada tahun lalu, ada beberapa RTH yang telah dibangun lengkap dengan patung khas atau ikon di RTH tersebut. Sebut saja Taman Pieere Tandean, Taman MT Haryono, dan beberapa taman lainnya yang dibangun Pemkot Semarang melalui APBD ataupun CSR dari pihak swasta.
Sebelumya juga telah dibangun patung Ki Narto Sabdo, patung Soekarno di Kalibanteng, Soakarno-Hatta di Jalan S Parman dan Arteri Soekarno-Hatta, patung Arjuna di Taman Simpang Paragon, dan lainnya.
Penambahan patung di Kota Semarang dilakukan oleh BUMN, misalnya patung Ir Soekarno di Polder Tawang dan patung Jenderal Ahmad Yani.
“Kami juga punya hutan taman kota di Mijen. Mungkin saja ke depan akan dibangun patung. Pembangunan patung ini kami sesuaikan dengan ikon atau konsep nama jalan dan sejarah yang ada,” tutur Ali.
Rencananya, setiap jalan di Kota Semarang akan ditambah patung dan dibuat ikon baru. Konsep ini terinspirasi beberapa ruas jalan di Bali yang memiliki cerita ataupun sejarah berkaitan dengan jalan tersebut. “Di Bali itu kan banyak patung, bahkan ada patung yang bisa menari. Kami akan konsepkan jalan di Semarang sama dengan di Bali,” tutur Ali.
Rencana pembangunan taman beserta patungnya akan terus dilakukan pada tahun ini. Proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan patung Penari Semarangan di Kaliwiru. Selain itu penambahan patung dan taman di Kawasan Dokter Cipto.
“Kami ingin setiap jalan ada ceritanya. Misal Dr Cipto. Ini sebagai sarana edukasi kepada masyarakat. Patung Jenderal Sudirman juga akan dibangun tahun ini,” tuturnya Khusus patung tari Semarangan, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 400 sampai Rp 600 juta.
Desainnya adalah patung tiga dimensi yang bisa memutar. “Kami targetkan penambahan RTH sebanyak-banyaknya. Selain menggunakan dana APBD, juga menggandeng pihak ketiga untuk membangunkan memakai dana CSR,”pungkasnya. (ksm)