Semarang, UP Radio – DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang dapat menyampaikan secara langsung kepada wakil rakyat terkait postur anggaran yang digunakan untuk refocusing penanganan Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono, Selasa (23/6/2020).
“Kaitannya dengan surat Menteri Keuangan terkait refocusing anggaran memang untuk penanganan Covid-19. Namun demikian, kami berharap Pemkot menyampaikan secara langsung dengan DPRD postur anggaran yang dikakukan refocusing,” papar Suharsono.
Pihaknya menyadari, pendapatan pajak selama pandemi ini memang berkurang.
Hanya, dia berharap, Pemkot tetap harus memiliki target yang bisa dicapai. Jika sebelumnya pendapatan daerah ditargetkan Rp 2,3 triliun, setidaknya bisa tercapai separo target agar belanja langsung masyarakat bisa terpenuhi. Sehingga, nantinya bisa menyusun prioritas kegiatan pasca dilakukan refocusing.
“Kami mendorong teman-teman DPRD yang lain supaya ada koordinasi secara langsung dengan dinas. Mana kegiatan yang diprioritaskan pasca refocusing. Sehingga, bisa terpenuhi target yang ada dalam RPJMD. Itu harus karena ini tahun terakhir. Meski, tidak dapat 100 persen karena ada pandemi,” jelasnya.
Dia menginginkan, adanya koordinasi tim anggaran dengan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) agar masyarakat juga mengetahui.
Dia melihat, anggaran penanganan Covid-19 tidak mencapai setengah triliun. Artinya, masih banyak kegiatan pembangunan yang bisa dikerjakan pasca refocusing.
“Meskipun saat ini kegiatan fisik berhenti sampai menunggu surat dari pemerintah pusat kapan kembali berjalan,” tambahnya.
Senada, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto mengatakan, pihaknya berencana mengundang mitra dinas sekaligus melakukan rapat kerja sisa anggaran.
“Nanti kami harap dinas melaporkan ke kami. Tahun ini mereka akan melakukan apa, program-progran mana yang dilanjutkan. Harus ada pelaporan ke dewan. Kami pasti akan ditamya oleh masyarakat,” sambungnya.
Menurutnya, harus ada prioritas program yang dijalankan pasca covid-19. Terlebih, seiring rencana dibukanya kembali sektor pariwisata, dia optimis pendapatan daerah akan mulai kembali normal.
“Ini akan menambah income. Ini buat apa, tentu harus beriap diri penanganan selanjutnya apa,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, Pemerintah Kota Semarang sudah melakukan revisi anggaran kesembilan dengan mengucurkan anggaran sebesar Rp 250 miliar untuk penanganan Covid-19 hingga Oktober mendatang.
Dimungkinkan, anggaran penanganan Covid-19 akan bertambah seiring dengan adanya kabar bahwa Kementrian Sosial akan memperpanjang pemberian bantuan sosial tunai (BST) hingga Desember mendatang.
“Kalau BST masih turun, paket sembako tidak kan tidak linear. Saya sudah menyampaikan kepada Pak Sekda untuk menghitung kira-kira bansos dari Pemkot sampai Desember penambahannya berapa,” jelasnya. (ksm)