Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menargetkan investasi pada tahun ini diangka Rp 29 Triliun lebih. Angka ini diyakini bisa tercapai, karena iklim investasi di Kota Lunpia masih cukup potensi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kota Semarang, Diah Supartiningtias, menjelaskan jika investasi di ibu Kota Jateng masih sangat potensial.
Diah menuturkan, tahun 2024 lalu, target investasi yang dicanangkan bisa tercapai yakni Rp 27,3 triliun, dengan pencapaian Rp 28,2 triliun. “Target tahun lalu bisa terealisasi, tahun ini kita targetnya Rp 29 triliun lebih,” katanya.
Pada tahun ini diperkirakan project besar untuk investasi belum ada yang masuk. Diah menjelaskan, secara spesifik investasi ada dua yakni dari penanaman modal asing (PMA), dan dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Tahun lalu mayoritas PMDN, tahun ini mungkin sama dengan nilai kurang dariRp 5 miliar,” jelasnya.
Adapun pada sektor PMDN ini, mayoritas adalah pemodal yang bergerak di sektor jasa dan pedagang. Selain itu dari sektor pariwisata, seperti restoran , cafe dan lainnya. Pada tahun ini, menurutnya trendnya masih sama seperti tahun lalu.
“Kalau yang PMA masuknya ke Kendal, karena disana ada kawasan khusus. Di Semarang ini cenderung PMDN, berupa pelaku usaha pariwisata serta jasa,” tuturnya.
Diah membocorkan, nantinya akan ada penambahan hotel baru di sekitar sekitar Padma hotel. Untuk penambahan mall , lanjut Diah kemungkinan pemodal akan menyelesaikan mall yang saat ini sudah dalam taraf pembangunan.
“Hotel akan ada penambahan, lalu juga ada proyek penambahan sekolah di Semarang atas,” bebernya.
Terkait transisi kepala daerah baru, Diah memprediksi tidak akan mempengaruhi iklim investasi di Kota Semarang. Dinas kata dia juga, juga memberikan kemudahan berupa jemput bola ke pelakunya usaha untuk mempermudah perizinan.
“Dampaknya mungkin kecil dan tidak signifikan, dan harapan kita tentu akan lebih bagus. Jemput bola juga kita lakukan untuk mempermudah perizinan,” pungkasnya.(ksm)