Semarang, UP Radio – Trend positif penjualan sektor property diyakini akan terus berlanjut dalam Property expo Semarang ke 7 yang berlangsung di paragon mall (13-24 September) yang diikuti 12 pengembang property.
Optimisme pengembang ini bukannya tanpa alasan, pasalnya dalam 4 penyelenggaraan property expo terakhir transaksi penjualan menunjukkan trend yang terus meningkat.
“Pengembang tidak ada yang menaikkan harga dalam pameran hal tersebut diyakini akan mampu menarik minat beli property selama penyelenggaraan pameran,” ujar ketua penyelenggara Pameran Dibya K Hidayat di Semarang (13/9).
Untuk meningkatkan pertumbuhan property ini pihaknya juga meminta sektor pembiayaan untuk proaktif dengan terus menekan suku bunga KPR fix rate yang lebih panjang. kendala yang dihadapi oleh pasar properti ini cukup banyak dan pengembang tetap berharap suku bunga KPR itu akan semakin turun Sebelum turun meski saat ini suku bunga sudah bagus nanti diyakini masih berpotensi untu diturunkan lebih rendah lagi.
“properti kan termasuk salah satu bisnis yang paling aman dan properti ini juga penyumbang pajak yang cukup besaruntuk APBN kita juga mengharapkan dukungan dari pemerintah untuk memberikan stimulus khusus di bidang properti ini,” ujarnya.
stimulasi khusus di bidang properti ini, lanjut Dibuka, salah satunya terutama dari KPR dengan diawali oleh perbankan memberikan komersial rate KPR yang lebih bisa diserap oleh market.
“Sekarang PR nya Fix rate yang sudah lebih panjang, namun masih ada suku bunga yang 9,3 persen, Idealnya bisa diturunkan berkisar 7,5, itu lebih bagus. Memang ada perbankan yang punya kerjasama khusus Ya tapi kan kita bicara ini secara global,” tambah Dibya. (shs)