Semarang, UP Radio – Gejolak politik menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019 sangat berpengaruh pada penjualan properti di tanah air, khususnya di Jawa Tengah.
Wakil Ketua Bidang Promosi, Humas dan Publikasi DPD REI Jawa Tengah, Dibya K Hidyat mengungkapkan tahun politik sangat mempengaruhi perekonomian di segala bidang sehingga pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat tidak mampu menggerakan mikro ekonomi.
“Pembangunan infrastruktur seharusnya bisa memacu pergerakan perekonomian, tapi sampai saat ini pembangunan ini belum mampu menggerakan sektor riil diantaranya sektor property,” ungkap Dibya dalam laporan penutupan kegiatan Properti Expo Semarang keenam di Semarang (27/8).
Dibya menyebutkan, penjualan properti pada pameran yang dihelat dari 15 hingga 26 Agustus 2018 ini hanya laku 29 unit saja, sehingga jauh dari target.
Menurutnya kelesuan penjualan properti tersebut tidak hanya di Jateng saja namun rata di tanah air.
“Kemarin saya ke Jakarta ketemu properti agen, di Jakarta property juga terjun bebas lebih parah di banding jawa tengah karena di sana property untuk investasi,” kata Dibya.
Ditambahkan, prediksi tahun ini harusnya penjualan properti mengalami peningkatan dengan melihat ekonomi makro Indonesia yang tumbuh. Namun sebaliknya, kondisi di lapangan kini justru mengalami penurunan yang cukup jauh.
“Ekonomi saat ini sangat membingungkan, kalau ekonomi makronya tumbuh, harusnya ikut tumbuh numun riilnya tidak tumbuh, tidak sesuai. Mungkin ada yang tumbuh tapi di sektor pariwisata,” imbuhnya.
Dijelaskan, penjualan properti periode Januari – Agustus 2018 hanya laku 175 unit, jauh dibandingkan periode yang sama Januari – Agustus 2017 sebanyak 278 unit. (shs)