Semarang, UP Radio – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah menjadi paling besar se-Indonesia.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Tirta Segara mengungkapkan sepanjang tahun 2018, penyaluran KUR di Jawa Tengah sebesar Rp 21,22 triliun atau mencapai 17,63 persenterhadap total penyaluran KUR nasional sebesar Rp 120,34 triliun.
“Sektor keuangan di Jateng tumbuh sangat baik. Penyaluran kredit juga tumbuh cukup tinggi. Namun memang tidak setinggi nasional karena Jateng fokus kreditnya yang tumbuh tinggi untuk sektor UMKM. Jadi meskipun kredit tidak tumbuh setinggi nasional, tapi penyaluran UMKM itu jateng, sangat tinggi,” ujar Tirta Segara di Semarang, Senin (28/1).
Sementara itu Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Aman Santosa mengatakan kinerja Lembaga keuangan sudah baik, namun dirinya masih melihat masih adanya ruang yang cukup besarbagi Industri Jasa Keuangan untuk meningkatkan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Jawa Tengah.
“Ada sejumlah daerah kita riset potensi UMKM sangat besar, ternyata industri keuangan yang masuk ke sana belum banyak. Padahal ada potensi itu. Berdasarkan riset OJK, Kab. Demak, Jepara, Pekalongan, Wonogiri merupakan daerah memiliki jumlah UMKM yang relatif banyak, namun di sisi lain penyaluran kredit UMKM di daerah tersebut masih dibawah rata-rata Jawa Tengah,” ucapnya.
Lebih lanjut Aman menambahkan, penyaluran kredit mikro di Jateng juga masih relatif kecil apabila dibandingkan dengan jumlah usaha mikro. Data tahun 2016, di Jawa Tengah terdapat usaha mikro sebanyak 3.776.843 atau sebesar 90,55 persen dari total UMKM dan menyerap 5.738.839 tenaga kerja. Sementara itu, share kredit usaha mikro hanya sebesar 18,03 persen dari total kredit UMKM.
“Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar usaha mikro belum tersentuh pembiayaan dari Industri Jasa Keuangan,” paparnya.
Menyikapi berbagai dinamika dan tantangan perekonomian yang dihadapi, OJK telah menyiapkan beberapa program strategis yang terkait dengan alternatif pembiayaan sektor strategis Pemerintah, akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil, persiapan OJK dalam menghadapi revolusi industri 4.0, serta reformasi bisnis proses industri dan internal OJK.
“Selain mengimplementasikan kebijakan strategis OJK, kami akan tetap melakukan berbagai upaya penguatan dan penyehatan OJK di Jateng dan DIY untuk lebih meningkatkan ketahanan dan daya saingnya,” pungkas Aman. (shs)