Semarang, UP Radio – Kabar kesembuhan Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menjadi inspirasi pasien dan pejuang Covid lain dalam menghadapi wabah virus yang telah menelan banyak korban jiwa ini.
Hendi, sapaan akrabnya sempat dinyatakan positif Covid-19 di tengah menjalani masa kampanye Pilwakot Semarang 2020.
Ia pun harus menjalani isolasi dan perawatan di RSUP Dr Kariadi.
Kini, pria yang akrab disapa Hendi telah dinyatakan negatif Covid-19. Ia pun bercerita tentang perjuangannya sembuh dari Covid-19. Proses penyembuhan tersebut menjadi pengalaman dan pelajaran berharga dalam hidupnya.
“Kejadian yang menimpa saya karena terkena Covid-19 ini pengalaman yang luar biasa terutama spiritual,” ucap Hendi, saat ditemui di kediamannya, Lempongsari, Gajahmungkur (16/11).
Hendi menceritakan, sebelum dinyatakan positif sempat dirawat di RSUD Wongsonegoro. Ia dirawat sejak 22 Oktober lalu. Saat itu, dia merasa demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius.
Ia juga sempat mengalami batuk. Namun, saat dilakukan pemeriksaan hingga tiga kali swab, hasilnya selalu menunjukan negatif Covid-19. Kemudian, saat swab test keempat, ia dinyatakan positif Covid- 19 pada 1 November.
“Sudah cukup lama saya rasakan demam tinggi dan panas. Ada batuknya. Kalau kata orang biasanya buat makan tidak enak, buat nyium hilang penciumannya, saya tidak merasa itu,” ungkapnya.
Begitu diketahui Positif Covid-19, ia dirujuk ke RSUP Dr Kariadi. Ia dirawat di rumah sakit tersebut sejak Minggu (1/11/2020). Kemudian, dinyatakan negatif Covid-19 pada Jumat (6/11/2020).
Tak langsung pulang, ia menjalani masa terapi pemulihan di rumah sakit tersebut. “Sepuluh hari saya di Kariadi. Aktivitas saat karantina disana hanya tidur. Pakai baju saja tidak bisa, di sini (di dada) ada banyak alat,” bebernya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada tim medis RSUP Kariadi yang telah membantu pengobatan hingga dinyatakan sembuh.
Menurutnya, para tenaga medis di RSUP Dr Kariadi sangat jeli dalam memberikan obat-obatan kepadanya.
“Saya manut dan pasrah. Hasilnya sangat cepat. Dari Minggu disana, Jumat swab lagi sudah negatif. Kemudian masa pemulihan,” ucapnya.
Pengalaman ini pun menjadi cerita tersendiri baginya di tengah menjalani masa kampanye.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan 3M yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Apabila mengalami gejala demam, batuk, ataupun diare, dia meminta masyarakat untuk beristirahat sementara waktu setidaknya tujuh hari dan harus kontrol ke puskesmas maupun dokter.
“Lakukan swab untuk memastikan terkena cobid atau tidak. Menurut pengalaman saya, Covid-19 bisa disembuhkan asal tidak terlambat penanganan,” terangnya.
Dia melanjutkan, banyak pasien Covid-19 meninggal dunia karena saat masuk rumah sakit sudah dalam kondisi terlambat dan bergejala sesak nafas. Secara medis, hal itu susah disembuhkan.
Pasca pemulihan ini, Hendi pun tidak langsung berkegiatan secara penuh. Dia harus mengurangi aktivitasnya.
Mulai Senin ini, dia telah memutuskan kembali melakukan kampanye namun baru secara virtual. Kampanye virtual ini akan dijalankan selama sepekan kedepan.
Kampanye virtual dilakukan melalui zoom menggunakan layar besar. Dalam satu kali pertemuan, akan ada empat titik RW yang dapat berinteraksi dengan calon wali kota Semarang.
“Besok saya rencanakan dua kali virtual jadi melibatkan 8 RW di daerah timur ada Pedurungan, Gayamsari, Genuk, dan Semarang Timur. Rencana tiap hari seperti itu sampai badan ini cukup kuat,” jelasnya.
Selanjutnya, dia akan mulai mencoba kembali melakukan pertemuan terbatas untuk bertemu warga mulai pekan depan. Tentu, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat. (ksm)